Admin
22 April 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Puluhan warga Desa Plantungan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bergotong royong memperbaiki jalan rusak dengan pengecoran beton pada Jumat (18/4/2025). Jalan tersebut sebelumnya rusak parah dan sangat licin saat hujan, hingga membahayakan warga yang melintas. “Kondisi jalannya yang dulu itu parah, mungkin saat hujan itu sangat licin. Kalau sekarang ya Alhamdulillah, berkat swadaya masyarakat dan dari desa pula semuanya berjalan dengan lancar,” kata Yanto, salah satu warga.
Warga memperbaiki jalan sepanjang 1 kilometer dengan lebar 7 meter secara swadaya. Proses pengecoran dilakukan dengan meratakan adonan cor dari truk mixer, setelah sebelumnya dilakukan pemadatan menggunakan truk selender. Pengecoran sudah dimulai sejak Kamis (17/4/2025) dan ditargetkan rampung dalam dua minggu. “Tenaga swadaya, swadaya dari masyarakat yang mau ikut, dia ikut, gitu aja,” ujar Yanto. Perangkat Desa Plantungan, Fajar, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan tahap kedua dari program perbaikan jalan cor. Tahap pertama dilakukan pada tahun 2024 dengan anggaran Rp 1,4 miliar. “Ini swadaya pembuatan jalan cor tahap kedua, kemarin tahun 2024 sudah dilaksanakan tahap pertama dengan panjang 1 kilometer,” jelasnya. Anggaran tahap kedua bersumber dari Pendapatan Asli Desa (PADes) yang berasal dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), dengan total nilai Rp 2,5 miliar. “Sumber dari dana PADes yang bersumber dari BUMDES, dananya ini sekitar Rp 2,5 miliar,” ujarnya.
Fajar mengungkapkan bahwa kondisi jalan sebelumnya kerap membahayakan pengguna, termasuk anak-anak sekolah. “Kondisi jalan sebelum pengecoran ini ya lumayan parah, karena kemarin pas arah ke sana itu sempat ada info anak sekolah itu jatuh,” tuturnya. “Harapan kita dengan adanya pembangunan jalan ini, mobilitas warga dan anak-anak sekolah itu lebih lancar. Tidak ada lagi berita katanya anak sekolah jatuh,” tambahnya. Fajar menambahkan bahwa sebelumnya jalan tersebut berstatus sebagai jalan kabupaten, namun telah berubah menjadi jalan desa sehingga bisa dikelola langsung oleh warga. “Kalau enggak salah dulu harusnya masih jalan kabupaten, tapi tahun kemarin itu di-downgrade katanya. Sehingga warga desa bisa membangun jalannya sendiri,” kata dia.