Admin
17 April 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Sebanyak 559 calon jemaah haji asal Blora, Jawa Tengah, akan berangkat menunaikan ibadah suci pada pertengahan Mei 2025. Di antara ratusan calon jemaah tersebut, terdapat seorang nenek berusia 92 tahun bernama Dasmi, yang menjadi calon jemaah haji tertua asal Blora. Mbah Dasmi, sapaan akrabnya, akan didampingi oleh Heni, putri bungsunya yang berusia 51 tahun. Sejumlah persiapan telah dilakukan oleh Mbah Dasmi menjelang keberangkatannya, seperti jalan kaki, menyapu halaman rumah, menjaga kesehatan, dan rutin mengonsumsi vitamin.
Sebelumnya, ia pernah menjalankan ibadah umrah pada tahun 2017. "Ya saya sangat senang, saya kemarin sudah umrah. Jadi sudah tahu kondisi di sana (Arab Saudi), kalau umrah begini, kalau haji begini. Nek haji luwih sesek eh, nek umrah gak patek sesek (kalau haji lebih penuh sesak, kalau umrah tidak terlalu sesak)," terang Mbah Dasmi saat ditemui di sela-sela manasik haji tingkat kecamatan di MAN Blora, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025). Mbah Dasmi juga mengungkapkan bahwa tidak ada doa khusus yang dipanjatkan saat beribadah haji.
Perempuan kelahiran 1933 ini juga membagikan resep panjang umur dan cara untuk tetap tidak pikun. "Resepe nggih pokoke dungo (resepnya ya pokoknya berdoa). Alhamdulillah bisa nunggoni (menunggu) anak putu (cucu) sampai tua, sehat Alhamdulillah gitu. Anak penak (nyaman), orang tua penak (nyaman)," ungkapnya.
"Anak susah, orang tua susah, aja nganti (jangan sampai) anak saya susah, Alhamdulillah semua 8 anak selesai semua, putu (cucu) sudah kerja semua, nek bodo iso ngekeki duit, (kalau Lebaran bisa memberi uang) senang," jelas dia menambahkan. Mbah Dasmi juga menyatakan kebahagiaannya karena akan didampingi oleh anak perempuannya selama menjalankan ibadah haji. "Kulo nek mboten didampingi, mboten purun. Kulo mpun ngomong, pak nek kulo mboten didampingi anak kulo mboten berangkat (Saya kalau tidak didampingi enggak mau. Saya sudah bilang Pak, kalau saya enggak didampingi anak perempuan saya, saya enggak berangkat)," ucapnya.
Sementara itu, Heni, sebagai anak bungsu, telah mempersiapkan segala keperluan ibunya selama beribadah haji. "Saya bawakan kursi roda, kalau di rumah biasa (jalan kaki), tapi kalau di sana kan banyak orang, khawatir kalau terjadi apa-apa, dan biar aman saja," terang Heni yang turut mendampingi ibunya dalam manasik haji.