Admin
17 April 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Kabupaten Blora dikenal akan ragam budayanya. Tak hanya samin, barongan, dan wayang krucil. Juga, tradisi sawuran saat masa panen tiba. Hal itu dilakukan warga Blora setiap tahunnya.
Salah satunya warga Dukuh Boleran, Desa/Kecamatan Jiken. Mereka berbondong-bondong merayakan panen raya dengan cara unik seperti orang tawuran. Namun, dengan melempar hasil bumi seperti beras atau nasi pada Minggu lalu (13/4).
Dalam tradisi tersebut, puluhan pemuda saling lempar nasi dalam tradisi perang nasi yang telah berlangsung turun-temurun. Hal ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur atas hasil bumi yang melimpah.
’’Aksi perang nasi ini menarik perhatian banyak warga desa. Karena itu, bisa jadi tontonan yang seru,” ujar Ketua RW setempat, Bambang. Ia menjelaskan, sebelum aksi perang nasi dimulai, warga membawa tumpeng berisi nasi dan berbagai hasil bumi yang ditata indah.
Empat gunungan berisi makanan dan lauk pauk diarak keliling desa, diiringi kesenian lokal barongan yang menambah meriah suasana. Acara dibuka dengan sambutan dari sesepuh desa yang kemudian membacakan doa, menandai dimulainya perayaan.
’’Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun setelah panen padi, sebagai ucapan terima kasih atas hasil yang melimpah di awal tahun,” jelasnya. Menurutnya, para pemuda yang ikut serta dalam tradisi sawuran ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal.
’’Kami juga mengarak gunungan hasil panen sebagai bentuk kepedulian masyarakat atas hasil bumi yang melimpah,” ujarnya.
Sementara itu, Mustamir, peserta perang nasi lainnya, merasa bahagia bisa ikut memeriahkan acara gas deso. Menariknya, setelah perang nasi, tidak ada rasa dendam di antara mereka. ’’Namanya sawuran bukan tawuran. Kami biasa saja. Insyaallah tidak ada rasa dendam,” ujarnya.
Ia juga berharap para pemuda sepertinya bisa selalu menerapkan tradisi ini. Sebab, dirinya dan pemuda sebayanya yang bisa melestarikan tradisi tersebut sampai nanti. ’’Biar tidak tergerus zaman. Karena itu, kami yang muda-muda ini yang meneruskan,” jelasnya.