Admin
14 April 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Polisi menegaskan tidak sembarang orang bisa mengadopsi bayi laki-laki yang ditemukan di semak hutan jati, Desa Semanggi, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, beberapa waktu lalu. Sampai saat ini, bayi laki-laki tersebut masih dirawat di RSUD dr R Soetijono Blora. Kasihumas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, mengatakan, belum ada yang mengadopsi bayi laki-laki tersebut. "Sampai saat ini belum ada yang mengadopsi, masih menunggu proses penyelidikan ini selesai. Sebab kalau diadopsi sekarang, tetapi nanti orang tuanya ditemukan kan percuma juga proses adopsi tersebut," jelasnya, saat dikonfirmasi Tribunjateng, Minggu (13/4/2025). Kendati demikian, menurutnya sampai saat ini masyarakat yang berminat mengadopsi bayi laki-laki tersebut cukup banyak. "Untuk masyarakat yang mau mengadopsi sudah banyak, data yang masuk di kepolisian, atau dinas sosial sudah banyak. Selain dari Blora, ada juga masyarakat dari Kabupaten Rembang yang berminat mengadopsi bayi laki-laki tersebut," jelasnya. Lebih lanjut, AKP Gembong, menegaskan tidak sembarang orang bisa mengadopsinya. Lantaran ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan demi masa depan bayi tersebut. Kami akan menilai semuanya, dari beberapa yang mengajukan itu, sehingga tidak serta merta langsung memberikan hak adopsi ke mereka. Ada beberapa pertimbangan, untuk masa depan anak ini, terkait tumbuh kembangnya, pendidikannya, apakah si pengadopsi layak untuk mendapatkan bayi tersebut atau tidak," tegasnya. Menurut AKP Gembong, dari beberapa pertimbangan tersebut, nanti akan dirumuskan terkait siapa yang akan mendapatkan poin tertinggi dari masyarakat yang mengajukan adopsi itu. "Sehingga berdasarkan pertimbangan dari pihak dinas sosial dan pihak kepolisian, pengadopsi berhak mendapatkan bayi itu. Tetapi dengan catatan, si orang tua bayi itu belum ditemukan. Tetapi kalau ditemukan tentu prosesnya berbeda. Jadi sampai sekarang memang proses adopsi belum berjalan. Namun sudah ada beberapa yang mengajukan," tegasnya. AKP Gembong menyampaikan tidak akan terburu-buru perihal menindaklanjuti proses adopsi, sebab proses penyelidikan yang dilakukan belum selesai. "Proses adopsi itu butuh waktu, harus verifikasi dari pihak kepolisian dan dinsos. Jangan sampai kita gegabah, proses penyelidikan masih berlanjut. Semoga orang tua bayi bisa ditemukan," paparnya. Sebagai informasi, bayi laki-laki tersebut ditemukan pertama kali oleh penggembala sapi di semak-semak, wilayah Desa Semanggi, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jumat (4/4/2025) sekira pukul 10.00 WIB. Kemudian, warga melaporkan peristiwa itu ke pihak perhutani dan kepolisian. Kemudian bayi tersebut dievakuasi ke RSUD dr R Soetijono Blora untuk dilakukan penanganan medis. Bayi laki-laki yang ditemukan dalam kondisi sehat. Saat ditemukan, bayi itu tidak mengenakan sehelai kain apapun, dengan ari-ari masih menempel. Ketika ditemukan, bayi dalam kondisi dikerubuti semut. Terdapat luka bintik merah pada pipi, diduga karena gigitan semut. Sementara, sudah lebih dari sepekan pelaku pembuang bayi masih jadi misteri. Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pembuang bayi tersebut.