Admin
14 April 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Pengusaha mebel di Kabupaten Blora dibuat waswas dengan adanya kebijakan tarif timbal balik dari pemerintah Amerika Serikat.
Dalam daftar yang dirilis, produk ekspor Indonesia ke AS dikenakan tarif hingga 32 persen, termasuk mebel dan kerajinan tangan.
Abdul Mujib, pengusaha dari CV Wreksa Indonesia, mengaku khawatir pembelinya dari AS akan keberatan dengan tingginya tarif pajak yang dikenakan, sehingga berdampak pada penurunan harga dari pihak produsen.
“Kalau pembeli kami merasa terbebani dan tidak mampu membayar, dampaknya jelas ke harga jual dari kami. Itu akan sangat berpengaruh, terutama bagi pengrajin kecil di Blora,” ungkapnya.
Ia menyebut saat ini masih menunggu kabar dari pembeli di Amerika.
Menurutnya, kondisi ini menjadi pertaruhan: antara pembeli bersedia membayar lebih, atau produsen yang harus menurunkan harga agar transaksi tetap berjalan.
“Kalau harga dari kami ditekan agar pajak mereka ringan, itu pasti berpengaruh besar. Untuk sementara kami masih mengikuti transaksi lama, karena pengerjaannya sudah disepakati beberapa bulan sebelumnya,” jelas Mujib.
Ia menambahkan, permintaan produk kayu jati dari Blora selama ini cukup luas, menjangkau Amerika, Eropa, Afrika, hingga Australia.
Produk yang diekspor mencakup kursi, meja, furnitur, hingga kerajinan tangan.
“Kami berharap pemerintah bisa bernegosiasi dengan negara tujuan, khususnya AS, agar tarif pajak bisa turun.
Jika tidak, dampaknya akan sangat terasa bagi pelaku usaha kecil menengah di sektor ini,” pungkasnya.