Admin
26 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora akan menyulap sampah menjadi bahan bakar.
Upaya ini untuk menanggulangi persoalan sampah, sebab produksi sampah harian jumlahnya terus bertambah, sementara kapasitas TPA dengan sistem control landfill, dan sanitary landfill terbatas.
Nantinya sampah yang ada di Blora akan diolah menjadi bahan bakar Refuse Derived Fuel (RDF) yang memiliki nilai ekonomi.
RDF adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari pengolahan sampah padat.
Seperti sampah rumah tangga dan industri, yang dicacah, dikeringkan, dan diolah untuk meningkatkan nilai kalorinya.
Terkait kerjasama tersebut, telah dikonkretkan dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Bupati Blora Arief Rohman, dengan pihak BUMN.
Bupati Blora Arief Rohman menyebut produksi sampah Kabupaten Blora setiap hari mencapai 200 Ton lebih. Baik yang ada di TPA Blora maupun TPA Cepu.
Atas kondisi itulah pihaknya ingin mengambil langkah konkret. Yakni dengan mengolah sampah menjadi sesuatu yang ramah lingkungan dan menguntungkan.
“Selain menggencarkan bank sampah di pedesaan, kami juga melaksanakan kerjasama pengelolaan sampah menjadi bahan bakar RDF (Refuse Derived Fuel) dengan PT. Semen Gresik (Semen Indonesia Group),” ucap Bupati Arief Rohman.
Menurut Bupati Arief, dengan bantuan pembinaan dari PT. Semen Gresik, sampah-sampah limbah padat yang sulit terurai dan terkumpul di TPA akan diolah menjadi bahan bakar alternatif yang dihasilkan melalui proses pemilahan, pencacahan, dan pengeringan.
Tentunya dengan sistem ini akan meningkatkan nilai ekonomi. Kami minta agar DLH segera menyusun konsep kerjasama pengelolaan sampah ini dengan sebaik mungkin. Termasuk menata kelembagaannya dan SDM -nya,” imbuhnya.
Direktur Utama PT Semen Gresik, Muhammad Supriyadi mengaku senang bisa turut serta membantu Blora dalam pengolahan sampah.
“Suatu kehormatan bagi perusahaan kami bisa membantu Blora dalam pengolahan sampah kedepannya. Sebenarnya pabrik kami yang ada di Rembang justru lebih dekat ke Kantor Bupati Blora dibandingkan ke Kantor Bupati Rembang. Sehingga sudah selayaknya kita juga ikut membantu Blora,” ujarnya.
Pihaknya akan meminta tim teknis dari perusahaan untuk segera menindaklanjuti MoU yang telah diteken dengan perjanjian kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora.
Diketahui, beberapa daerah juga telah menjalin kerjasama pengelolaan sampah dengan PT. Semen Gresik. Di Jateng, diantaranya Cilacap, Banyumas, Jepara, Pati.
Praktiknya, setelah dibina oleh PT. Semen Gresik, selanjutnya Pemkab yang menjalin kerjasama tersebut bisa mandiri membentuk BLUD sebagai manajemen operator produksi pengolahan sampah tersebut.