Admin
20 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Puncak musim panen, Gudang Bulog Blora diminta Bupati Blora Arief Rohman untuk memaksimalkan serapan gabah petani sesuai harga pokok penjualan (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah.
Yakni Rp 6.500/Kg gabah kering panen (GKP). Bulog juga diminta untuk menggandeng pengusaha lokal untuk meningkatkan kapasitas gudang.
“Karena bulan Maret ini diprediksi menjadi puncak musim panen di Blora. Jika kapasitas gudangnya terbatas bisa menggandeng pelaku usaha lain, pengusaha lokal Blora melalui kerja sama dengan Bulog," ucap Bupati Blora Arief Rohman.
Jangan sampai hasil panen petani jatuh ke tengkulak dengan harga dibawah HPP pemerintah,” lanjutnya.
Bupati juga meminta agar Dinas Teknis (Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan), dalam waktu dekat mengumpulkan pengusaha beras lokal Blora yang memiliki Gudang Beras. Agar bisa membantu Bulog dalam penyerapan gabahnya.
“Kami juga meminta agar Bulog dalam melunasi biaya serap gabah petani bisa dilakukan dengan cepat. Pasalnya ada petani yang mengeluh kalau proses pembayaran di Bulog lebih cepat tengkulak luar daerah. Padahal petani panennya langsung ditransfer ke rekening,” ucapnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Pimpinan Cabang Bulog Pati, Adi Pratama, yang membawahi Gudang Bulog Blora, menerangkan, kapasitas serapan gabah di Gudang Bulog Blora per hari sebanyak 80 Ton.
Sedangkan musim panen di Blora ini dalam satu hari bisa mencapai 150 Ton.
“Memang kapasitas Gudang Blora ini terbatas, begitu juga SDM nya. Sedangkan gabah kering panen itu tidak boleh disimpan begitu saja tanpa diproses, bisa berkecambah. Sehingga proses pengolahan GKP ini juga butuh waktu agar bisa menampung gabah baru lagi,” ujarnya.
Dia menambahkan, panen di Blora sehari bisa 150 ton. Sehingga pihaknya minta maaf belum bisa menyerap seluruh gabah petani.
Jika memang memungkinkan bisa kerjasama dengan pelaku swasta akan dikoordinasikan dengan jajaran terlebih dahulu. Agar kriteriapenyerapan gabah bisa disamakan.
Pihaknya mengaku, terkait pembayaran uang serap gabah petani harus ada sejumlah administrasi yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum transfer.
“Karena yang kami pakai ini uang negara ya. Sehingga syarat administrasinya juga harus dilengkapi terlebih dahulu. Mungkin ini yang membuat petani tidak sabar. Kami akan memaksimalkan agar pembayaran bisa dilakukan secepatnya,” ujarnya.