Admin
19 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Bupati Blora, Arief Rohman, mengumpulkan seluruh stakeholder pertanian untuk duduk bersama membahas langkah-langkah percepatan musim tanam padi kedua (MT2), Senin (17/3/2025).
Tidak hanya unsur Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) saja yang dikumpulkan, namun juga seluruh koordinator penyuluh pertanian, Camat, lengkap dengan Forkopimcamnya (Danramil dan Kapolsek). Serta perwakilan Kepala Desa hingga Bulog.
Rapat yang diselenggarakan di ruang Pertemuan Setda Blora itu, dipimpin langsung oleh Bupati Arief Rohman, didampingi Sekda Komang Gede Irawadi, Kasdim Blora, bersama Kasdim 0721/Blora Mayor Inf. Bani, dan Kabag SDM Polres Blora, AKP Pujiono.
Arief menyampaikan sesuai arahan Presiden di berbagai kesempatan, termasuk saat retret di Magelang lalu, daerah diminta untuk mendukung program swasembada pangan.
"Bahkan, Sabtu (15/3/2025) lalu, Dirjen Tanaman Pangan telah ditugaskan Menteri Pertanian ke Blora untuk monitoring langsung," katanya.
Lebih lanjut, Arief menyampaikan dalam bulan Maret Blora berhasil masuk 8 besar nasional produksi panen padinya, yakni sebanyak 28 ribu hektar.
"Ini membuktikan bahwa Blora masuk sebagai lumbung pangan nasional, di Jawa Tengah nomor dua setelah Grobogan," terangnya.
Untuk itu, kata Arief, pada musim tanam kedua (walikan) di bulan Maret ini, Blora ditarget Kementerian Pertanian bisa tanam lagi LTT (Luas Tambah Tanam) dari target awal 20 ribu hektar jadi 25 ribu hektar.
ehubungan dengan target tersebut, Arief mengajak seluruh stakeholder bisa melakukan percepatan dan sosialisasi kepada petani. Agar setelah panen, tanah bisa segera diolah untuk ditanami kembali.
“Saya ini juga baru sampai dari Jakarta. Tadi malam bertemu Pak Menko Pangan, Zulkifli Hasan diskusi ketahanan pangan sampai jam 1 malam."
"Insha Allah minggu depan seluruh pemerintah daerah di Jawa Tengah juga akan diundang ke Semarang untuk koordinasi program swasembada pangan ini. Jadi kita semua harus fokus program swasembada pangan. Apalagi mayoritas masyarakat Blora merupakan petani,” terangnya.
Sedangkan untuk mempercepat proses panen, yang diprediksi bulan ini puncak panen di Blora, Bupati Arief meminta agar Dinas Teknis bisa mengupayakan penambahan pengadaan combine harvester atau alat mesin panen padi. Bisa Kerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi maupun pusat.
“Kendala di lapangan saat ini panennya tidak bisa cepat karena keterbatasan combine. Bahkan harus mendatangkan dari Jawa Timur. Kalau bisa idealnya satu desa satu combine. Agar petani tidak terlalu lama untuk panen, dan mengolah tanahnya kembali untuk MT2,” terangnya.
Adapun Kasdim 0721/Blora Mayor Inf. Bani, menyatakan kesiapannya untuk mensukseskan program swasembada pangan ini.
Menurutnya ini menjadi bagian dari bela negara dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Mewakili Pak Dandim, hingga Danramil dan Babinsa , kami siap turun untuk sosialisasi dan membantu petani mengawal program swasembada pangan ini. Mulai dari tanam, hingga panen dan penyerapan gabahnya,” paparnya.(Iqs)