Admin
19 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Blora mendadak tambah target dan percepat luas tambah tanam (LTT) padi pada musim tanam kedua (MT2). Namun, tantangannya di lapangan butuh tambahan mesin combine harvester.
Adapun target LTT awalnya 20.000 hektare dinaikkan menjadi 25.000 hektare. Kebijakan tersebut diambil untuk mengakomodasi program pemerintah pusat, mewujudkan swasembada pangan.
Bupati Blora Arief Rohman mengungkapkan, setelah menerima kunjungan kerja Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, ia langsung mengumpulkan seluruh stakeholder pertanian untuk duduk bersama. Guna membahas langkah percepatan MT2.
’’Kami diminta untuk mendukung program swasembada pangan,” ungkap saat rapat di ruang Pertemuan Setda kemarin (17/3). Arief memaparkan, dalam bulan Maret, Blora berhasil masuk delapan besar nasional produksi panen padinya, yakni sebanyak 28 ribu hektare
Menurutnya, hal itu membuktikan Blora masuk sebagai lumbung pangan nasional, di Jawa Tengah nomor dua setelah Grobogan. Untuk itu, pada MT2 (walikan) di bulan Maret ini, Blora ditarget Kementerian Pertanian bisa tanam lagi LTT.
’’Dari target awal 20.000 hektare jadi 25.000 hektare,” katanya. Bupati mengajak seluruh stakeholder bisa melakukan percepatan dan sosialisasi kepada petani. Agar setelah panen, tanah bisa segera diolah untuk ditanami kembali.
’Semua harus fokus program swasembada pangan. Apalagi mayoritas masyarakat Blora merupakan petani,” tandasnya. Sedangkan, untuk mempercepat proses panen, yang diprediksi bulan ini puncak panen di Blora, Bupati meminta agar dinas teknis mengupayakan penambahan pengadaan combine harvester atau alat mesin panen padi.
Bisa kerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah maupun pusat. Kendala di lapangan saat ini, panennya tidak bisa cepat karena keterbatasan mesin combine. Bahkan, harus mendatangkan dari Jawa Timur.
’’Kalau bisa idealnya satu desa satu combine. Agar petani tidak terlalu lama untuk panen, dan mengolah tanahnya kembali untuk MT2,” lanjutnya.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora Ngaliman melalui Sekretaris DP4 Lilik Setyawan menerangkan, bulan Maret hingga tanggal 17 sudah terdapat 10.000 hektare tanam padi MT2. Sehingga, untuk mengejar target 25.000 hektare dari Kementerian Pertanian masih butuh 15.000 hekater lagi.
Pihaknya optimistis bakal tercapai melihat potensi di daerah masih luas. ’’Potensinya untuk MT2 masih ada seluas 37.000 hektare. Sehingga, mampu untuk mewujudkan target dari Kementerian Pertanian 25.000 hektare,” tambahnya.