Admin
17 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Sebuah sikap patut diacungi jempol datang dari warga Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora.
Salah satu warga, Maya Shinta, menolak bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan alasan merasa sudah mampu secara ekonomi.
Penolakan ini terungkap dalam acara diskusi dan buka bersama yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Blora bersama Wakil Bupati Sri Setyorini, Rabu
Lurah Kunden, Fiqri Hidayat, menjelaskan bahwa penolakan tersebut muncul setelah dilakukan verifikasi dan uji petik melalui pendataan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Ada 25 warga Kunden yang masuk kategori kemiskinan ekstrem, dan 92 warga lainnya diverval oleh pendamping PKH. Namun, mbak Maya Shinta memilih menolak bantuan karena merasa sudah mampu," ujar Fiqri.
Maya Shinta, warga RT 1 RW 1 Kunden, menjadi contoh nyata bagaimana kemandirian ekonomi bisa dicapai oleh masyarakat.
Sikapnya ini juga menunjukkan kesadaran sosial yang tinggi, di mana ia memilih agar bantuan diberikan kepada warga lain yang lebih membutuhkan.
Acara diskusi dan buka bersama ini tidak hanya membahas penolakan bantuan PKH, tetapi juga menjadi ajang untuk menyerap aspirasi warga.
Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, yang akrab disapa Budhe Rini, mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Ini pertama kalinya sejak dilantik Februari lalu, saya bisa bertemu langsung dengan warga Kunden.
Kami berusaha memahami permasalahan warga dan akan berkoordinasi dengan OPD terkait untuk mencari solusi," ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, warga Kunden menyampaikan berbagai keluhan, terutama terkait infrastruktur. Sugiyanto, Ketua RW IV, menyebutkan bahwa beberapa jalan dan drainase di wilayahnya sudah rusak parah.
"Jl. Agil Kusumadya, jalan provinsi, dan Jl. Sonorejo di depan Perumahan Perumda Kunden, drainasenya sudah menyempit.
Warga bahkan sudah berinisiatif melakukan perbaikan secara swadaya," jelas Sugiyanto, yang juga menjabat sebagai Kapolsek Randublatung.
Fiqri Hidayat menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi misi Bupati Blora, yaitu "Sesarengan Mbangun Blora Maju dan Berkelanjutan".
Salah satu fokusnya adalah menurunkan angka stunting, anak tidak sekolah (ATS), dan kemiskinan ekstrem.
"Kami ingin menggugah rasa empati warga terhadap lingkungannya, terutama yang masih mengalami stunting, ATS, atau kemiskinan ekstrem," paparnya.
Wakil Bupati Sri Setyorini berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga terkait infrastruktur.
"Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi dan OPD terkait untuk memperbaiki jalan dan drainase yang rusak," tegasnya.
Kisah Maya Shinta dan warga Kunden menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Di tengah tantangan ekonomi, sikap mandiri dan peduli terhadap sesama patut diapresiasi.
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita memiliki kesadaran tinggi untuk saling membantu dan memprioritaskan yang lebih membutuhkan," ujar Fiqri.
Jumlah Warga Kategori Kemiskinan Ekstrem di Kunden: 25 warga.
Warga yang Diverifikasi PKH: 92 warga.
Infrastruktur yang Rusak: Jl. Agil Kusumadya (jalan provinsi), Jl. Sonorejo, dan jalan arah Kajangan.
Visi Misi Bupati Blora: Menurunkan angka stunting, ATS, dan kemiskinan ekstrem.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, warga Kunden membuktikan bahwa kemandirian dan solidaritas bisa menjadi kunci untuk membangun daerah yang lebih maju dan berkelanjutan.
Kisah ini juga menjadi pengingat bahwa bantuan sosial sebaiknya diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan, sambil terus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.