Admin
14 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Nasib malang dialami pedagang Pasar Ngawen. Mereka harus mendirikan tenda darurat agar bisa berdagang.
Sebab, pasar yang sudah setahun lebih terbakar, tak kunjung dibangun
Tenda darurat bertiang kayu dengan atap ala kadarnya. Mereka ada yang menempati lorong-lorong pasar.
Sebagian lagi di pinggir-pinggir kios yang terbakar. Saling berdesakan, asal bisa melapak.
Namun itu hanya sebagian. Sekitar 100 sampai 200 pedagang. Sedangkan sisanya memilih pasrah tak berdagang.
Sebab, sebenarnya ada 1.000 pedagang yang kiosnya terbakar.
Pasar Ngawen sendiri terbakar pada 9 Januari 2024 lalu. Total kerugian mencapai Rp 30,6 miliar.
Rinciannya, nilai bangunan Rp 15,5 miliar, kerugian 60 pedagang kios Rp 608 juta, kerugian 800 pedagang los Rp 14,29 miliar, dan kerugian 150 pedagang dasaran Rp 300 juta.
Meski sudah setahun lebih terbakar, pasar itu tak kunjung dibangun.
Padahal usulan pembangunan sudah diajukan ke Kementerian Perdagangan dan Kementrian Pekerjaan Umum.
Ali, seorang pedagang mengaku bingung kenapa tak segera ada pembangunan. Padahal sudah ditinjau berkali-kali.
”Dulu Pak Presiden Jokowi juga sudah ke sini (Pasar Ngawen, Red). Sampai berganti presiden ya juga belum dibangun," keluhnya.
Pihaknya terpaksa membuat lapak ala kadarnya, agar tetap bisa berjualan. Sebab, berdagang adalah mata pencaharian sehari-hari.
”Meski panas, ya terpaksa. Mau bagaimana lagi," paparnya.