Admin
12 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Polisi masih menunggu hasil laboratorium forensik (labfor) Polda Jawa Tengah untuk menetapkan tersangka atas kasus kecelakaan kerja di RS PKU Muhammadiyah Blora.
Sebab, polisi juga akan memeriksa keterangan saksi lain, yaitu pemasok lift crane yang menjadi pemicu tewasnya lima pekerja.
Hal ini diungkapkan Kasatreskrim Polres Blora AKP Selamet. Menurutnya, pemasok mesin crane yang berperan menjatuhkan 13 pekerja dari ketinggian 12 meter.
“Penjual mesin berasal dari Surabaya,” ujarnya.
Lanjut AKP Slamet, dari 13 orang, tiga di antaranya meninggal di lokasi. Kemudian bertambah satu korban meninggal. Sehingga empat. Dan kini bertambah lagi menjadi lima.
Atas kejadian itu Polres Blora telah memeriksa belasan saksi.
Antara lain para karyawan atau pekerja di lapangan, pengawas lapangan, termasuk penanggungjawab kegiatan tersebut.
Kasatreskrim menyebut sampai saat ini belum ada penetapan tersangka. Namun sudah ada bukti kuat. Bukti kuat itu berupa adanya kelalaian. Di antaranya tidak ada pengecekan dan perawatan alat.
"Fokusnya pada kelalaian dari penanggungjawab," katanya.
Pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium forensik Polda Jateng yang telah membawa sejumlah alat bukti berupa mesin crane.
"Hasil dari Labfor sampai saat ini belum kami terima. Jadi kami tak gegabah," ujarnya.
Selain itu pihak kepolisian juga masih menunggu tambahan keterangan saksi lain. Yakni seorang saksi dari Surabaya. Yang berperan sebagai penjual mesin crane.
Menurutnya, proyek pembangunan itu tidak dilakukan oleh CV atau PT. Melainkan dikelola secara swakelola.
Pihaknya menjelaskan jika lift crine yang digunakan sebenarnya diperuntukkan untuk barang. Bukan orang. Sehingga tidak sesuai.