Admin
12 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Humas PDAM Tirta Amerta Blora Nanang Fahru membeberkan ada empat kecamatan di Kabupaten Blora masih kesulitan air bersih. Selain itu jaringan air PDAM, belum dapat menjangkau dengan maksimal di empat kecamatan tersebut.
“Empat kecamatan yang hingga tahun 2025 masih kesulitan air bersih adalah Kecamatan Japah, Banjarejo, Tunjungan, dan Jati,” terang Nanang, Senin (10/3/2025).
Diungkapkan, empat kecamatan itu, sudah ada sebagian kecil jaringan PDAM yang masuk. Namun jaringan air itu belum bisa maksimal, dikarenakan keterbatasan jaringan dan jarak yang jauh.
Selain itu, sambung dia, untuk keempat kecamatan tersebut tidak memiliki sumber mata air yang mampu memenuhi kebutuhan air di daerah tersebut. Sehingga ia menilai opsi yang dapat dipilih, untuk memastikan ketersediaan air bersih adalah pembuatan waduk maupun kantong-kantong air.
“Nantinya kantong-kantong air itu, diharapkan dapat menyimpan air saat musim penghujan dan digunakan pada musim kemarau,” terang Nanang.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pembuatan akses jaringan ke empat kecamatan itu dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terdekat masih terkendala jarak. Menurutnya jarak SPAM terdekat masih sangat jauh dan membutuhkan biaya yang mahal.
“Pinginnya kita ya mampu menyentuh area-area tersebut. Sehingga dapat melayani semua masyarakat,” sambung Nanang.
Lalu, ungkap Nanang, untuk di Kecamatan Tunjungan sendiri sedang dilakukan pengajian jaringan baru yang diambil dari Bendungan Randugunting. Nantinya air dari bendungan itu, bermuara ke Gudang Banyu yang ada di Blora kota.
“Kajian untuk kecamatan Tunjungan itu dulu pernah dilakukan ke waduk Greneng, karena memiliki kedekatan lokasi. Namun untuk wacana SPAM malah masuk ke Bendungan Randugunting,” tuturnya.
“Sementara untuk realisasinya sendiri kita belum tau pastinya kapan,” tambah Nanang.
Hingga saat ini, sambung Nanang, sudah ada 12 kecamatan yang telah tercover atau sudah ada jaringan air PDAM. Diantaranya, Kecamatan Blora kota, Bogorejo, Jepon, Jiken, Sambong, Cepu, Kedungtuban, Kradenan, Randublatung, Ngawen, Kunduran, Todanan.
“Namun untuk Kecamatan Kadungtuban, dan Todanan tidak semua menjadi pelanggan. Karena di wilayah tersebut sangat banyak sumber mata air,” tuturnya.(Fitri)