Admin
10 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Program inovasi Pemkab Blora, Gerakan Pengembangan Buah Lokal Nusantara yang disingkat “Gerbang Blora” mulai memperlihatkan hasilnya di Desa Bicak, Kecamatan Todanan.
Desa yang warganya sejak 2018 dibagikan bibit pohon alpukat itu, kini mulai panen perdana dan dihadiri langsung oleh Bupati Arief Rohman.
Panen dilakukan Kamis siang oleh Bupati bersama Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4), dan jajaran Forkopimcam Todanan.
Buah yang berukuran cukup besar itu dipotong langsung oleh Bupati dengan menggunakan gunting khusus untuk memetik buah.
Adapun jenis Alpukat yang dipanen merupakan varietas aligator. Satu buahnya berat sekitar 1 kilogram lebih.
Kepala Desa Bicak, Winto menyampaikan bahwa saat ini di desanya terdapat 2.900 batang pohon alpukat dari berbagai jenis varietas.
“Dari 2.900 batang pohon itu. 350 pohon sudah produktif menghasilkan buah seperti yang dipanen saat ini. Kemudian 550 batang pohon masih umur 2 tahun belum berbuah, dan sisanya 2000 pohon masih usia 1 tahun juga belum berbuah. Jenisnya varietas Aligator 60 persen, Mentega 20 persen dan Kendil 20 persen,” ucap Kades Winto.
Menurutnya rata-rata setiap pohon menghasilkan 80 kg alpukat. Umur pohonnya 4 tahun mulai berbuah.
Pihaknya berharap, bisa dibantu pemasaran dengan harga yang lebih tinggi.
“Saat ini baru diharga Rp 13 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram. Jika satu pohon rata rata berbuah 80-100 kilogram, bisa dapat uang sekitar Rp 1 juta dari 1 pohon,” tambah Kades Winto.
Pihaknya mengaku mulai melaksanakan program pembagian dan penanaman bibit pohon alpukat ini pada 2018 lalu dengan anggaran dari Dana Desa.
Kemudian dibantu dari DP4 juga. Mbah Pardi, salah satu petani alpukat mengaku senang dan bersyukur bisa memiliki sekitar 20 pohon alpukat sehingga dapat menambah pendapatan selain mengandalkan garapan sawahnya.
“Dulu awal tanam dapat bibit dari penjual keliling, terus dibantu Pak Kades dan dinas. Sekarang punya sekitar 20 pohon yang sudah berbuah. Harganya kadang dibeli Rp 13 ribu, kadang kalau pas baik Rp 15 ribu. Dijual ke Todanan, atau ada pembeli yang datang (ditebas),” ungkap Mbah Pardi.
Bupati Blora Arief Rohman pun menyambut baik adanya desa sentra produksi alpukat di Bicak ini.
Menurutnya Pemkab siap untuk memberikan pendampingan agar pemasarannya semakin baik.