Admin
10 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Geliat ekonomi Kabupaten Blora kembali menguat dengan digelarnya Gebyar Ramadan 2025.
Acara tahunan ini resmi dibuka oleh Bupati Blora, Arief Rohman, bersama Wakil Bupati Sri Setyorini, di Alun-Alun Blora, Kamis (12/10).
Kegiatan yang berlangsung selama 20 hari hingga menjelang Idul Fitri ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
merupakan inisiatif Dekranasda Blora yang bekerja sama dengan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM.
Acara ini tidak hanya menampilkan produk makanan dan takjil, tetapi juga menyuguhkan beragam produk unggulan seperti batik, kerajinan tangan, souvenir, serta hasil kreativitas petani milenial Blora.
Ketua Dekranasda Blora, Ainia Shalicah Arief Rohman, mengungkapkan bahwa antusiasme pelaku UMKM untuk berpartisipasi dalam Gebyar Ramadan tahun ini sangat tinggi.
Namun, karena keterbatasan tenda dan lokasi, hanya 100 UMKM yang bisa diakomodir.
"Kami memohon maaf kepada pelaku UMKM yang belum tertampung. Kami memaksimalkan ruang yang ada dengan menempatkan 2-3 UMKM dalam satu tenda.
Ini menunjukkan semangat dan geliat ekonomi UMKM di Blora semakin meningkat," ujar Ainia.
Ainia menambahkan, selain pameran produk, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya dari siswa TK, SD, dan SMP.
Pertunjukan digelar setiap hari pukul 15.00 hingga 21.00 WIB, dengan jeda saat maghrib dan buka puasa.
"Kami juga menyelenggarakan talkshow program pembangunan dari dinas terkait untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," tambahnya.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyambut baik penyelenggaraan Gebyar Ramadan 2025.
Menurutnya, acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk mempromosikan produk UMKM lokal.
"Kegiatan ini adalah bentuk dukungan Pemkab terhadap pengembangan UMKM. Ada 40 tenda stand pameran yang diisi oleh ratusan pelaku UMKM.
Selain itu, banyak juga pedagang mandiri di sekitar Alun-Alun yang turut meramaikan," ujar Arief.
Bupati mengajak masyarakat Blora untuk memanfaatkan momen ngabuburit dengan berburu takjil dan produk UMKM di Alun-Alun. "Mari kita dukung UMKM kita agar semakin berkembang.
Tahun lalu, perputaran uang di acara ini mencapai Rp 600 juta. Tahun ini, kami berharap bisa lebih tinggi lagi," ungkapnya.
Gebyar Ramadan tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan.
Menurut data Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Blora, tahun lalu acara ini mampu menarik lebih dari 50.000 pengunjung.
Dengan meningkatnya jumlah UMKM yang berpartisipasi tahun ini, diproyeksikan perputaran uang bisa mencapai Rp 1 miliar.
Selain itu, acara ini juga menjadi momentum untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Blora kepada masyarakat luas.
"Ini adalah kesempatan emas bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jaringan pemasaran," kata Ainia.
Usai pembukaan, Bupati Arief Rohman, Wakil Bupati Sri Setyorini, beserta jajaran Forkopimda meninjau stand-stand pameran.
Mereka membeli berbagai produk makanan, minuman, dan kerajinan tangan yang dipamerkan oleh pelaku UMKM.
"Kami sangat bangga dengan kreativitas dan semangat para pelaku UMKM di Blora. Ini adalah bukti bahwa Blora memiliki potensi ekonomi yang besar," ujar Arief.
Gebyar Ramadan 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang tahunan, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memajukan UMKM di Blora.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan antusiasme masyarakat, Blora berpotensi menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif di Jawa Tengah.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung UMKM melalui berbagai program dan kegiatan. Semoga Gebyar Ramadan tahun ini bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian Blora," tutup Arief.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Gebyar Ramadan 2025 menjadi bukti nyata bahwa Blora siap bersaing di kancah ekonomi kreatif.