Admin
05 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Kasus kematian tragis yang menimpa Muslikin, 45, dan anaknya SKP, 9, di Dusun Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jumat malam (21/2) lalu mengundang keprihatinan Bupati Blora Arief Rohman.
Sepulang retret di Magelang dan masuk hari pertama kerja, Bupati Arief Rohman bersama Ketua TP PKK serta Baznas mengunjungi rumah duka di Dusun Wangil. Dia menyatakan prihatin atas kejadian yang menimpa keluarga korban.
’Kita doakan semoga almarhum dan almarhumah husnul khotimah. Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Jangan sampai karena materi harta sampai tega untuk menghilangkan nyawa, apalagi saudaranya,” ucapnya.
Saat berkunjung ke keluarga korban, Bupati mengaku bertemu dengan anak almarhum dan istrinya. ’’Kami lihat bahwa almarhum masih punya putri yang sekarang sedang kuliah di IAIN Kudus. Ternyata, sudah semester delapan dan pintar. IPK mencapai 3,8. Ini bagus dan kami minta nanti agar Baznas untuk mendampingi agar kuliahnya harus diselesaikan,” tandasnya.
Sementara itu, terpisah, Masrupah istri korban menceritakan, saat kejadian, dirinya dipanggil anaknya diminta untuk pulang dan diinformasikan motor bapaknya jatuh. ’’Terus saya bilang bapak ke mana, bapak nggak ada. Sewaktu saya pulang, bapak sudah tergeletak dan anak saya sudah ketakutan,” jelasnya.
Dituturkan, saat itu, ia juga mengaku minta tolong pada tetangga, lari ke depan dan selanjutnya bapak dibawa ke rumah dengan kondisi mulut berbusa dan sudah kejang. ’’Awalnya, juga tidak ada yang tahu seperti apa, saya juga sempat minum sempat merasakan pahit, dan warga baru sadar kalau airnya ada apa-apanya gitu,” imbuh Masrupah.