Admin
04 Maret 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Radar Bojonegoro - Motif tewasnya ayah dan anak di Desa Sambonganyar Kecamatan Ngawen yang tewas akibat diracun terungkap. Diduga karena dendam dan sakit hati menjadi penyebab pelaku tega menghabisi nyawa kerabatnya itu dengan racun tikus dan apotas. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan dan akan melakukan rekonstruksi untuk memperjelas kronologi pembunuhan.
Kasat Reskrim Polres Blora AKP Selamet mengungkapkan, setelah menggali keterangan pelaku saat pemeriksaan, motif pelaku tega meracuni kerabatnya karena merasa sakit hati. Sehingga, pelaku dendam dan merencanakan pembunuhan Muslikin (45). Nahasnya, anak korban SK (9) juga ikut meregang nyawa.
“Pelaku merasa sakit hati atas ucapan-ucapan dan perlakuan dari keluarga korban,” terangnya kemarin (2/ 3)
Pelaku adalah ipar korban. Beberapa permasalahan yang diutarakan pelaku yakni di keluarga korban bersama mertua pelaku dianggap tidak membawa apa-apa. Selain itu, saat pelaku membeli sawah dari mertua, tapi saat dilakukan pembelian, tersangka diberi di bagian selatan.
“Juga ada kegiatan masalah pembelian pohon jati, tersangka ingin beli pohon jati tapi ditebangi oleh korban dan disumbangkan ke mushola,” terang Selamet.
Pelaku mengaku meracuni minuman korban pada Jumat (21/2) pagi. Pelaku membeli apotas dan cairan obat tikus. Kedua zat berbahaya itu kemudian dicampur dan dimasukan kedalam botol air mineral dan ditaruh di rumah korban.
“Kemudian pelaku berangkat menuju rumah korban. Karena si korban pergi keluar, istri ada undangan hajatan, anak pergi mengaji,” ujarnya.
Pelaku mengaku kepada polisi, tindakan tidak manusiawi itu dilakukan spontan atau perencanaan singkat. Dilakukan seorang diri, tanpa bantuan teman. Namun, polisi mengaku tidak percaya begitu saja. Pihaknya bakal menyelidiki lebih dalam untuk mengungkap kebenaran kasus.
“Kami sepenuhnya tidak percaya (keterangan pelaku), kami akan melakukan penyelidikan, saksi maupun barang bukti, atau alat bukti yang lain yang sudah diungkap sebelumnya,” tutupnya.
Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto menambahkan, untuk memperjelas kronologi pembunuhan ayah dan anak tersebut, pihaknya berencana menggelar rekonstruksi. “Kami rencanakan rekonstruksi minggu depan,” tegasnya. (luk/zim)