Admin
27 November 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Ratusan siswa SMPN 1 Blora mengalami diare setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sejumlah siswa harus mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit DKT Blora, Rabu (26/11/2025).
Kepala SMPN 1 Blora, Ainur Rofiq, menjelaskan keluhan diare mulai dirasakan para siswa usai pulang sekolah pada Selasa (25/11/2025), beberapa waktu setelah mereka mengonsumsi jatah makan MBG.
“Mereka makan MBG pada Selasa (25/11/2025). Setelah pulang sekolah mengalami diare,” ujar Kepala Sekolah SMPN 1 Blora, Ainur Rofiq, Rabu (26/11/2025).
Hingga Rabu siang, jumlah siswa yang mengeluh diare dilaporkan telah mencapai lebih dari 195 orang.
Guru SMPN 1 Blora, Wahyu Yuli, menyebutkan data tersebut masih bersifat sementara. Pasalnya, masih ada beberapa kelas yang belum menyampaikan laporan lengkap terkait kondisi siswanya.
Dari ratusan siswa yang terdampak, dua di antaranya harus menjalani perawatan intensif di RS DKT Blora. Sementara itu, siswa lain diperbolehkan pulang setelah pemeriksaan dan penanganan medis.
Seorang siswa menceritakan kondisi yang dialaminya sejak malam hingga keesokan harinya.
“Kemarin malam sampai tadi pagi itu sudah tiga kali berak diare. Sekarang sudah mending meski perut masih terasa sakit,” kata salah seorang siswa.
Diduga Terkait Menu Ayam MBG
Berdasarkan keterangan pihak sekolah, menu MBG yang disajikan kepada siswa pada Selasa (25/11/2025) antara lain berupa olahan ayam dengan bumbu basah.
Wahyu menuturkan, ada dugaan keluhan diare yang dialami siswa berkaitan dengan menu tersebut, meski penyebab pastinya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari pihak berwenang.
Menurut Wahyu, menu MBG yang disajikan pada Selasa itu antara lain adalah ayam dengan bumbu basah.
Seorang siswa lain mengaku sempat merasa ragu saat menyantap lauk ayam tersebut karena teksturnya tidak biasa.
“Saya makan ayam itu agak berlendir. Jadi makannya sedikit. Pulang sekolah perut terasa sakit,” kata siswa lainnya.
Pihak sekolah masih berkoordinasi dengan tenaga kesehatan dan instansi terkait untuk memastikan penanganan siswa yang terdampak serta menelusuri penyebab pasti kasus diare massal ini.