Admin
26 November 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Embung Karangjati digadang-gadang jadi infrastruktur pengendali banjir di wilayah kota. Pembangunan itu mencaplok lahan seluas lima hektare, dengan sumber pendanaan dari APBD Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan embung itu merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), yang memakan anggaran Rp 8,5 miliar. Dengan durasi pengerjaan 145 hari dan target rampung akhir bulan ini. Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Blora, Surat menyebut, ada banyak cara sebagai langkah mitigasi banjir yang dilakukan. Di antaranya pembangunan infrastruktur pengendali banjir. ‘’Kita punya dua. Di Cepu Embung Nglebok dan di wilayah Kota Embung Karangjati,’’ katanya.
Untuk Embung Nglebok yang berada di Cepu sudah rampung tahun lalu, dan telah berfungsi sejak awal tahun ini. Sementara untuk Embung Karangjati baru proses pembangunan. ‘’Embung Karangjati di Nglawiyan, ini salah satu bangunan pengendali banjir di Blora kota,’’ ujarnya. Pihaknya menyebut pembangunan ini penting, guna mengantisipasi prediksi BMKG puncak hujan pada Januari dan Februari. Bila embung selesai tahun ini, maka saat puncak hujan sudah bisa dipakai. Untuk membuat kinerja embung maksimal, ada petugas yang berjaga saat masa hujan. Sehingga operasional embung bisa bekerja secara efektif. ‘’Jajaran petugas kamu stay (tinggal, Red) di masa ujan. Siap jaga memitigasi bencana banjir,’’ imbuhnya. Namun, ia mengingatkan bahwa mitigasi kebencanaan banjir juga memerlukan kesadaran masyarakat. Surat mengingatkan agar masyarakat menjaga lingkungan. ‘’Jangan buang sampah sembarangan. Karena akan terjadi penumpukkan memenuhi selokan dan drainase yang bisa mengakibatkan banjir. Bahkan tanah longsor,’’ pungkasnya.