4 Pelaku Bully di SMPN 1 Blora Pindah Sekolah, Disebut atas Kesepakatan Orangtua

Sebanyak empat siswa yang diduga terlibat dalam aksi perundungan di SMPN 1 Blora telah memutuskan untuk pindah ke sekolah lain. Keputusan ini diambil setelah adanya kesepakatan antara orang tua korban dan orang tua terduga pelaku untuk menyelesaikan permasalahan secara damai. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Sunaryo, menjelaskan bahwa pemindahan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan psikologis kedua belah pihak. "Mempertimbangkan kepentingan kedua belah pihak ya dengan pertimbangan psikologis dan lain-lain, sepakat untuk dimutasikan ke sekolah lain. Akhirnya keempat anak itu ya ini sudah dimutasikan," ungkapnya saat ditemui setelah peringatan Hari Guru Nasional di Alun-alun Blora, Jawa Tengah, Selasa (25/11/2025).

Ketiga siswa yang pindah sekolah kini telah mendapatkan tempat di sekolah negeri yang berada di Kecamatan Blora, Kecamatan Tunjungan, dan Kecamatan Jiken, sementara satu siswa lainnya memilih sekolah swasta. Sunaryo berharap, dengan lingkungan baru, para siswa tersebut dapat mengubah perilaku mereka dan tidak terlibat dalam tindakan perundungan lagi. "Pemikiran kami kan ini, ketika mereka dalam suasana yang baru, lingkungan baru itu bisa mengubah karakter anak gitu. Diharapkan kasus bullying itu tidak terjadi lagi," katanya. Disdik Kabupaten Blora juga berupaya agar sekolah-sekolah dapat menerima siswa tersebut untuk mengurangi angka putus sekolah di daerah tersebut. "Kami berusaha memfasilitasi, kami minta sekolah harus bisa harus mau menerima. Karena prinsip kami, tidak ada satu pun anak yang sampai ATS (anak tidak sekolah), makanya harus kita fasilitasi," jelasnya. Insiden ini terjadi di kamar mandi sekolah saat jam istirahat pada Jumat, 7 November 2025. Setelah kejadian, pihak sekolah telah melakukan mediasi antara kedua belah pihak.