Admin
25 November 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Lapak thrifting di Kabupaten Blora tetap terselenggara, meski belakangan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sentimen terhadap bisnis tersebut lantaran banyak barang ilegal impor yang acapkali diperdagangkan. Menteri Keuangan tersebut menilai bisnis tersebut menjadi hilir dari peredaran barang ilegal. Terlebih juga dinilai mematikan bisnis sandang dalam negeri. Sehingga ia berencana membersihkan. Ketua paguyuban pedagang thrifting Heri menjelaskan jika penyelenggaraan lapak di Blora sejak 20-26 di GOR Mustika tetap berjalan dengan baik. Menurutnya barang-barang yang dijual di lapak tersebut bermacam-macam. Memang ada barang import tetapi stok lama. "Barangnya dari Surabaya dan Jakarta. Tergantung pedagang ambil dari mana. Jadi tidak import sendiri," katanya.
Ada 20 pedagang yang ikut menjajakan dagangannya. Mereka para pelaku UMKM dari berbagai daerah. Rembang, Blora dan sekitarnya. "Kami tak terpengaruh pak Menteri. Ini barang-barang stok lama. Kami hanya menghabiskan," jelasnya. Heri menjelaskan lapak itu diselenggarakan hanya beberapa hari di Blora. Kemudian berpindah ke kota lain. "Di Blora setahun empat kali ini," imbuhnya. Menurutnya antusias masyarakat memang berbeda. Di awal tahun terbilang ramai. Namun belakangan ada penurunan. "Sekarang banyak yang bikin acara serupa dari paguyuban lain. Seperti kemarin beberapa waktu lalu di Blok T, itu bukan dari kita," tuturnya. Saat melapak itu ada berbagai jenis barang. Seperti baju, kaos, celana, sepatu hingga aksesoris. "Harga mulai dari 10 ribu, 35 ribu, 25 ribu. Kalau sepatu ratusan. Tergantung barangnya," bebernya. Untuk menarik minat pembeli setiap pembelian di atas Rp 50 ribu, konsumen dapat kupon. Kupon itu akan diundi di hari terakhir. "Ada hadiah barang-barang elektronik," terangnya.