Admin
21 November 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, gencar melaksanakan edukasi dan kerja sama dengan perguruan tinggi sebagai langkah strategis pencegahan terorisme dan radikalisme di kalangan pemuda dan mahasiswa. Kepala BNPT RI, Komjen Pol. (Purn) Eddy Hartono, didampingi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI. Sudaryanto, bersama Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Humas, Brigjen Pol. Tejo Wijanarko, dan Kepala Bagian Hukum, Humas, dan TI, Kolonel (sus) R. Tjandra Sulistiyono, datang langsung untuk membangun sinergi dengan Pemkab Blora dan seluruh perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Blora, Kamis (20/11).
Kedatangannya di Blora, diterima langsung Bupati Arief Rohman, bersama jajaran Forkopimda, dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Bupati dan BNPT, serta penandatanganan kerjasama penanggulangan terorisme dan radikalisme dengan 8 pimpinan Perguruan Tinggi se Kabupaten Blora, di Ruang Pertemuan Setda. Di antaranya, Politeknik Energi Mineral (PEM) Akamigas Cepu, STT Ronggolawe Cepu, STAI Khozinatul Ulum Blora, STAI Al Muhammad Cepu, STAI Muhammadiyah Blora, Universitas Terbuka (UT) Blora, Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus 4 Blora, dan STKIP Muhammadiyah Blora. Perwakilan mahasiswa dari 8 perguruan tinggi tersebut, sebagai peserta sosialisasi pencegahan terorisme dan radikalisme yang materinya disampaikan langsung oleh Kepala BNPT RI, Komjen Pol. (Purn) Eddy Hartono.
Bupati Blora, Arief Rohman, mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Kepala BNPT dan jajaran di Kabupaten Blora. Menurutnya, ini menjadi kesempatan baik untuk membangun komitmen bersama dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di Blora. “Beliau, Komjen. Pol. (P) Eddy Hartono ini kelahiran Cepu Blora, sehingga punya banyak memories dengan daerah Kabupaten Blora. Sehingga kami minta agar bisa pulang kampung mendukung pembangunan pemuda Kabupaten Blora yang sehat, jauh dari radikalisme dan terorisme," ucap Bupati. "Apalagi Blora ini terletak di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga banyak potensi keluar masuk pengaruh antar daerah,” tambah Bupati. Apalagi, kata Bupati, di PEM Akamigas Cepu ini mahasiswanya sangat beragam, berasal dari Aceh hingga Papua ada. Sehingga setiap tahun banyak keluar masuk pemuda pemudi dari berbagai daerah di Kecamatan Cepu. "Sehingga pemerintah wajib hadir memberikan edukasi tentang bahaya radikalisme dan terorisme, sebagai bentuk pencegahan,” imbuh Bupati.
Sementara itu, Kepala BNPT RI, Komjen Pol. (Purn) Eddy Hartono, merasa senang bisa kembali ke Blora untuk mendukung Bupati dalam pembangunan SDM generasi muda yang unggul dan terbebas dari segala bentuk gerakan radikalisme dan terorisme. “Terimakasih Pak Bupati, beliau ini sangat aktif ke Pusat untuk memperjuangkan masa depan Blora yang lebih baik. Salah satunya menggandeng kami di BNPT untuk turun ke daerah. Kami senang bisa hadir ke Blora, dan baru kali ini kami melaksanakan kerjasama langsung dengan 8 perguruan tinggi, sebuah rekor. Biasanya hanya dengan satu kampus di setiap acara,” ungkap Eddy Hartono. Ia lantas mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan, generasi yang paling rentan terpapar radikalisme dan mengarah ke terorisme adalah perempuan dan anak-anak, termasuk pemuda di dalamnya. Sehingga pencegahan di dalam institusi sekolah dan perguruan tinggi sangat diperlukan. “Penyebaran media yang bermuatan materi radikalisme dan terorisme sekarang sudah merambah ke dunia digital. Sehingga para pemuda dan anak-anak rentan terpapar jika tidak diawasi bersama dalam penggunaan gadget termasuk media sosial. Oleh karena Pemerintah wajib hadir untuk memberikan pencegahan, sesuai UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme,” tambahnya.
Dirinya menyatakan bahwa wilayah Kabupaten Blora masih dalam kondisi stabil. Namun bukan berarti pemerintah diam, melainkan harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi paparan radikalisme dan terorisme. “Ini juga untuk mendukung rencana aksi nasional dalam pencegahan terorisme yang didukung Presiden Prabowo Subianto. Kami berharap daerah juga bisa menyusun rencana aksi daerah untuk mencegah terorisme ini. Semuanya saling berkolaboratif, sesuai tagline kami : Kolaboratif dalam Penanggulangan Terorisme yang Tercerahkan dalam Keikhlasan,” sambungnya. Dirinya lantas menyampaikan beberapa langkah strategis dalam kesiapsiagaan nasional dalam mengantisipasi terjadinya terorisme yang harus sistematis dan berkesinambungan bersama-sama lintas lembaga pemerintahan dan masyarakat. Di antaranya melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat, peningkatan kemampuan aparatur, perlindungan dan peningkatan sarprras, pengembangan kajian terorisme, dan pemetaan wilayah rawan paham radikal terorisme.