Admin
22 Oktober 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Sejumlah petani tebu di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengungkapkan kekecewaan atas berhentinya operasional mesin giling (boiler) milik PT Gendhis Multi Manis (GMM) di Todanan. Keresahan mereka disampaikan langsung kepada Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, dalam pertemuan yang digelar di Ruang Paripurna DPRD Blora, Senin (20/10/2025). Acara itu juga dihadiri oleh Bupati Blora Arief Rohman, Ketua DPRD Mustopa, Wakil Ketua Lanova Chandra Tirtaka, serta perwakilan APTRI (Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia) Blora. Salah satu petani dari wilayah Kunduran, Darmadi, mengaku kaget dan terpukul dengan kabar berhentinya musim giling di GMM. “Rasa duka kami di saat berhentinya musim giling GMM ini, apalagi kami selaku petani merasa syok. Jujur saja, sejak berhentinya GMM, tegakan kami masih banyak. Dengan turunnya hujan yang kurang bersahabat, apa bisa tertebang?" ujar Darmadi.
Ia berharap ada solusi konkret dari pemerintah dan Bulog agar musim giling bisa kembali berjalan tahun depan. “Walaupun tahun ini kami merasa berduka, kami berharap untuk tahun 2026 GMM bisa buka kembali. GMM adalah aset kami sebagai petani tebu,” tambahnya. Senada, petani dari wilayah Japah, Padiman, menyampaikan kekesalan karena tebu petani masih banyak yang belum digiling. “Harapan kami, GMM bisa membeli tebu para petani yang masih tegakan, lebih dari 500 hektar. Masa sih mesin ujug-ujug bluk (tiba-tiba rusak)?” kata Padiman. Menurutnya, kerusakan mesin bukan hal baru di pabrik gula milik BUMN tersebut. “Saya sangat kecewa. Banyak petani Blora yang loyal dengan GMM. Dua tahun ini sering rusak. Tahun ini saja sudah 34 hari tidak giling,” ujarnya.
PT GMM dan Bulog Minta Maaf, Siapkan Langkah Darurat
Menanggapi keluhan petani, Direktur Operasional PT GMM Blora, Krisna Murtianto, menyampaikan permintaan maaf atas kerusakan mesin boiler. “Kami mohon maaf atas kerusakan mesin GMM. Kami bisa membantu sebatas crane dan jembatan timbang untuk mendukung petani,” jelas Krisna. Sementara itu, Febby Novita dari Perum Bulog menyatakan akan segera mencari solusi agar hasil panen petani tidak terbuang sia-sia. Baca juga: Demo Hari Pangan Sedunia, Massa: Regenerasi Petani Kita Bermasalah... “Kerusakan mesin ini tidak kami harapkan. Tapi kami akan mencarikan solusi agar tebu tetap bisa terserap. Kami akan bantu dengan crane, truk besar, dan alat timbang supaya bisa dikirim ke pabrik lain terdekat,” jelas Febby. Febby juga menyebut bahwa meskipun GMM sedang tidak beroperasi, beberapa pabrik gula lain di sekitar Blora masih buka dan siap menyerap tebu petani. “Pasti kami bawa persoalan ini ke Direksi. Dalam waktu dekat, kami akan perbaiki mesinnya. Ini penting karena menyangkut penghidupan para petani,” tutupnya.