Admin
22 Oktober 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Anggota DPR RI Komisi IX, Edy Wuryanto, mengajak masyarakat Blora untuk semakin peduli terhadap kesehatan keluarga, khususnya dalam mencegah stunting dan memastikan terciptanya generasi masa depan yang cerdas dan berkualitas. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Desa Tanggel, Kecamatan Randublatung, Selasa (21/10/2025). Dalam sambutannya, Edy mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Blora yang kembali memberinya amanah sebagai wakil rakyat. “Saya ucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu semua. Karena dukungan panjenengan, saya masih bisa berdiri di sini untuk terus membersamai masyarakat Blora,” ungkap Edy.
Edy menjelaskan bahwa dirinya masih bertugas di Komisi IX DPR RI yang membidangi urusan kesehatan. Tahun ini, ia juga terlibat dalam pengawasan program Badan Gizi Nasional (BGN) yang memiliki anggaran mencapai Rp. 70 triliun dan ditargetkan meningkat hingga Rp. 300 triliun pada tahun mendatang. “Blora ini tidak dibangun dalam hitungan hari. Saya baca sejarahnya, masyarakat Blora itu sejak lama dikenal cerdas. Tapi kalau kecukupan gizinya tidak dijaga, potensi itu bisa hilang,” tegas Edy.
Ia menekankan bahwa kesehatan dan kecukupan gizi anak harus dimulai dari keluarga. Pencegahan stunting, menurutnya, bukan sekadar program pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama untuk masa depan bangsa. “Saat kita nyanyikan Mars KB tadi, ada lirik ‘anak ibu bahagia, tumbuh sejahtera.’ Itu bukan sekadar lagu. Keluarga harus sehat, gizinya cukup, dan yang paling penting: tidak stunting. Sehat adalah dasar untuk jadi cerdas,” lanjutnya. Pada kesempatan yang sama, Penata Kependudukan dan KB BKKBN Jawa Tengah, Nasri, mengingatkan bahwa perencanaan kehidupan harus dilakukan sejak dini dan tidak boleh dianggap sepele. “Semua fase kehidupan harus direncanakan. Dari calon pengantin, ibu hamil, balita, sampai remaja. Kalau semua direncanakan dengan baik, tidak akan ada masalah besar yang datang tanpa kesiapan,” ujar Nasri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan dan KB Kabupaten Blora, Nur Hidayat menegaskan, bahwa persoalan keluarga bukan hanya soal jumlah anak, tetapi menyangkut kualitas dan perhatian yang diberikan. “Banyak yang masih menganggap anak hanya urusan ibu. Padahal tumbuh kembang anak adalah tanggung jawab bersama. Peran ayah sama pentingnya. Anak yang kurang perhatian juga bisa mengalami gangguan tumbuh kembang seperti halnya kurang gizi,” jelasnya. Nur Hidayat juga mengingatkan perlunya merencanakan kehamilan pasca melahirkan melalui metode kontrasepsi yang sesuai kebutuhan. “Setelah melahirkan, jangan lupa rencanakan kehamilan berikutnya. Ada pil, IUD, implan, MOW untuk ibu. Untuk bapak juga ada kondom dan MOP. Semua bisa disesuaikan dengan kondisi keluarga,” pungkasnya.