Admin
08 Oktober 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Ketua Umum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI), Siswanto, menilai Indonesia bisa banyak belajar dari kemajuan pesat Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Hal itu ia sampaikan usai mengikuti program pendidikan selama 10 hari di negara tirai bambu bersama 18 kader Partai Golkar. Siswanto mengatakan, saat ini Tiongkok menjadi kekuatan besar dalam perekonomian dunia. “Tiongkok saat ini menjadi negara yang memegang 17 persen perekonomian dunia. Tak hanya itu, pendapatan domestik regional bruto Tiongkok menjadi nomor dua di dunia,” ungkapnya, Kamis (2/10/2025).
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk meniru langkah-langkah kemajuan Tiongkok. Namun, kuncinya terletak pada pemerataan pembangunan industri di berbagai daerah. “Kata kunci sekarang adalah industrialisasi, kawasan industri sangat urgent (penting) di daerah,” ujarnya. Ia menilai, pembangunan kawasan industri mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah. “Melalui pembentukan kawasan industri mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan domestik regional bruto (PDRB). Nanti dari sana (tingginya serapan tenaga kerja) dapat memperkuat perekonomian daerah atau wilayah,” terang Siswanto. Setelah penguatan sektor industri, ia menekankan pentingnya pemerataan sistem pendidikan di seluruh daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). “Peningkatan SDM di daerah dapat memunculkan inovasi. Nantinya hal itu dapat menjaga stabilitas politik hingga tingkat desa,” tambahnya.
Dalam kunjungannya ke Tiongkok, Siswanto dan rombongan mengunjungi beberapa daerah industri seperti Provinsi Fujian, Xinghai, dan Beijing. Ia menuturkan ketiga wilayah tersebut memiliki sistem industri yang tertata rapi dan sudah mengadopsi energi terbarukan. “Di Xinghai, industrialisasi-nya hingga tingkat pedesaan. Di sana menggunakan energi terbarukan. Bahkan sistem pertanian sudah mengusung industrialisasi, yang langsung berdampak pada perekonomian desa,” jelasnya. Selain itu, saat berada di Beijing, Siswanto juga bertemu dengan sejumlah akademisi dan profesor untuk mempelajari langsung praktik modernisasi yang dijalankan Tiongkok. “Ada banyak ilmu dan pengalaman langsung dari Tiongkok, saya praktek langsung tentang modernisasi di sana. Dari kemajuan pendidikan, integrasi industri desa hingga pusat, hingga inovasi dengan menggunakan energi terbarukan,” terangnya. Menurutnya, pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk memperkuat arah pembangunan berbasis industri dan pendidikan. “Banyak yang mampu kita adopsi dari Tiongkok. Indonesia punya potensi besar untuk menuju ke sana,” tutupnya.