Admin
29 September 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Kasus human immunodeficiency virus (HIV) di Kabupaten Blora meningkat. Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Blora mengklaim peningkatan terjadi karena makin masifnya skrining yang dilakukan. Kepala Dinkesda Blora Edi Widayat mengatakan angka HIV di Blora meningkat. Dari data sejak Januari hingga Agustus ada 145 kasus baru. Dari jumlah ini, bila dirata-rata, per bulan setidaknya ada 18 kasus HIV lebih. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Misalnya pada 2021 jumlah kasus hanya 96 kasus. Kemudian pada 2022 ada 213. Pada 2023 terdapat 190 kasus. Dan 2024 ada 212 kasus. Sejak 2021-2024 bila di rata-rata kasus per bulan di bawah 17 kasus. Artinya lebih sedikit dibandingkan rata-rata penambahan kasus baru pada 2025. ’’Harapan kami memang meningkat, dalam arti keaktifan kita dalam skrining makin gencar,” paparnya. Ia menjelaskan ketika temuan HIV sedikit justru menandakan upaya skrining terkesan pasif. Sehingga, meningkatkan jumlah HIV ini bisa disikapi. ’’Kita selama ini aktif mencari kasus. Aktif menyosialisasikan. Aktif menyadarkan masyarakat yang punya gejala. Sehingga, kita temukan lebih banyak lebih bagus,” tambahnya. Baginya skrining secara masif penting agar mereka yang terpapar HIV tidak liar. Juga bisa segera diobati. Dari temuan itu ditindaklanjuti dengan mengobati. Melakukan upaya pemutusan mata rantai penularan. ’’Misal ibu hamil yang terdiagnosis HIV, selain diobati, saat lahir pasti sesar. Ini untuk memutus mata rantai penularan dari ibu ke bayi,” imbuhnya.