Admin
25 September 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali ditemukan di Kabupaten Blora. Selama dua pekan terakhir di September 2025, tercatat ada 20 kasus PMK menyerang ternak warga. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, drh. Rasmiyana, mengatakan kasus-kasus itu sudah ditindaklanjuti dengan pengobatan serta edukasi masyarakat. “Untuk persebaran dari 20 ekor yang terkena PMK ini tertinggi di Kecamatan Jepon. Kemudian ada juga di Kecamatan Jiken, di Kecamatan Randublatung,” jelas Rasmiyana, Rabu (24/9/2025).
Menurutnya, tren kasus PMK kali ini cukup mengejutkan. Sebab, bulan-bulan sebelumnya situasi relatif landai, bahkan Agustus sempat nol kasus. “Bulan sebelumnya kasus cenderung landai, dan bahkan kita sempat beberapa minggu tidak ada laporan kasus dari teman-teman di lapangan, Agustus nol kasus PMK,” ungkapnya. Rasmiyana menilai lonjakan kasus PMK dipengaruhi faktor cuaca. Kondisi hujan dan kelembaban tinggi beberapa hari terakhir dianggap mendukung penyebaran virus. “Beberapa hari ini kita jumpai curah hujan dengan cuaca lembab, itu memang sangat mendukung untuk perkembangan virus PMK,” ujarnya.
Selain itu, lalu lintas ternak dari pasar hewan juga ikut memperbesar risiko penyebaran. “Kemudian yang juga perlu diwaspadai, lalu lintas ternak dari pasar hewan itu bisa berasal dari lintas kabupaten dan lintas provinsi,” tambahnya. DP4 Blora kini menggencarkan vaksinasi untuk ternak sehat. Petugas juga rutin turun ke pasar-pasar hewan untuk melakukan pemeriksaan. “Jadi kita giatkan vaksinasi ke ternak-ternak yang masih sehat, untuk mencegah virus PMK,” kata Rasmiyana. “Kita juga selalu menggiatkan kegiatan di pasar hewan yaitu pemeriksaan ternak-ternak yang mau masuk ke pasar, diperiksa oleh petugas dan dipastikan ternak yang sehat yang boleh masuk ke pasar,” tandasnya.