Admin
25 September 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora meminta maaf kepada jajaran TNI usai menyebut keterlibatan aparat militer dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi D DPRD Blora, Subroto usai bertemu dengan Dandim 0721/Blora, Letkol Inf. Agung Cahyono beserta Pepabri di Kantor Bupati Blora, Jawa Tengah, Rabu (24/9/2025). "Hari ini kami mohon maaf karena keterbatasan kami sebagai warga sipil yang tidak tahu dengan undang-undang TNI sehingga ada ucapan kami yang tidak berkenan di hati saudara-saudara sekalian terutama di hati TNI kami mohon maaf sebesar-besarnya," ucap dia. Politikus PDIP itu merasa bersalah karena tugas TNI yang diketahuinya selama ini hanya berperang, padahal aparat militer tersebut mempunyai tugas lainnya yang diatur dalam undang-undang. "Ya itu karena keterbatasan kami karena kami tidak paham undang-undang TNI karena memang di dalam pemikiran kami bahwa TNI pasti tugasnya hanya bicara perang," kata dia.
Lebih lanjut, pihaknya mempunyai harapan besar terhadap program MBG yang merupakan program prioritas dari pemerintah pusat tersebut. "Kami bersedia hanya satu bahwa program yang kita kawal inilah program nasional, program unggulan dari Pak Presiden sehingga harapan kami ke depan anak-anak kami besok di tahun 2045 menjadi anak-anak yang luar biasa sebagai penerus generasi ke depan," terang dia. Pihaknya juga merasa berterima kasih kepada pemerintah daerah (pemkab) Blora yang telah melakukan mediasi antara DPRD dengan aparat TNI. "Alhamdulillah pada sore hari ini kita semuanya sudah ketemu dengan Pak Dandim, Pak Pepabri, Pak Bupati yang bahkan menjembatani kami," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Komisi D DPRD Blora kemudian mengajak Koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kabupaten untuk rapat dengar pendapat di ruang lobi DPRD Blora, Jawa Tengah, pada Kamis (18/9/2025). Di sela-sela rapat yang diskors, Ketua Komisi D DPRD Blora, Subroto menyoroti keterlibatan TNI dalam program MBG di Blora. Menurutnya, aparat TNI yang bertugas di Komando Distrik Militer (Kodim) dan Komando Rayon Militer (Koramil) saat ini disibukkan dengan tugas mengurusi MBG. "Justru yang lebih tahu adalah Kodim dan Koramil. Ini kan aneh, lha Kodim Koramil tugasnya kan perang. Ini kon (diperintahkan) ngurusi makanan," jelas dia. Politikus PDIP itu mengaku tidak masalah apabila pernyataan tersebut bakal mengundang reaksi dari aparat TNI. "Aku dibenci kodim ora (tidak) apa-apa. Dibenci tentara ora (tidak) apa-apa," kata dia.