Admin
24 September 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Rasmiyana, mengatakan, dua pekan di bulan September 2025, total ada 20 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terdeteksi di Kabupaten Blora. Meski demikian sudah ditindak lanjuti pengobatan, edukasi pada masyarakat untuk penanganan PMK agar ternak-ternak yang terjangkit bisa terselamatkan. Rasmiyana menjelaskan, sebaran kasus PMK paling banyak terjadi di Kecamatan Jepon. "Untuk persebaran dari 20 ekor yang terkena PMK ini tertinggi di Kecamatan Jepon. Kemudian ada juga di Kecamatan Jiken, di Kecamatan Randublatung," terangnya di Blora, Selasa (23/09). Menurut Rasmiyana, lonjakan kasus terjadi di September ini, sebab bulan-bulan sebelumnya cenderung landai. Bahkan, Agustus nol kasus PMK. "Bulan sebelumnya kasus cenderung landai, dan bahkan kita sempat beberapa minggu tidak ada laporan kasus dari teman-teman di lapangan, Agustus nol kasus PMK," jelasnya. Rasmiyana menyebut salah satu faktor terjadinya lonjakan kasus PMK di Blora yakni kondisi cuaca. “Beberapa hari ini kita jumpai curah hujan dengan cuaca lembab, itu memang sangat apa mendukung untuk perkembangan virus PMK.” "Kejadian yang juga perlu diwaspadai: lalu lintas ternak dari pasar hewan itu bisa berasal dari lintas kabupaten dan lintas provinsi," jelasnya. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus PMK di Blora, dengan vaksinasi dan melakukan giat ke pasar-pasar hewan yang ada. “Jadi kita giatkan vaksinasi ke ternak-ternak yang masih sehat, untuk mencegah virus PMK.”"Kita juga selalu menggiatkan kegiatan di pasar hewan yaitu pemeriksaan ternak-ternak yang mau masuk ke pasar, diperiksa oleh petugas dan dipastikan ternak yang sehat yang boleh masuk ke pasar," tandasnya.