Admin
22 September 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mencatatkan progres signifikan dalam penyerapan anggaran bantuan keuangan provinsi (Banprov) tahun 2025. Realisasi Banprov Blora untuk pembangunan sarana dan prasarana perdesaan kini telah mencapai 97 persen dari total pagu anggaran. Angka fantastis ini menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat desa. Dari total alokasi sebesar Rp61,34 miliar, sebanyak Rp59 miliar telah berhasil terserap untuk membiayai 352 kegiatan. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, mengonfirmasi pencapaian ini pada Minggu lalu. Ia menyatakan bahwa sebagian besar proyek sudah hampir rampung sepenuhnya. Pencapaian Realisasi Banprov Blora yang mendekati sempurna ini menjadi kabar baik bagi warga desa di Blora. Program ini diharapkan mampu membawa dampak positif yang nyata. Pembangunan infrastruktur dasar menjadi prioritas utama guna mendukung aktivitas sehari-hari dan perekonomian lokal.
Alokasi Banprov tahun 2025 di Blora secara spesifik diarahkan pada perbaikan dan pembangunan infrastruktur dasar desa. Ini mencakup berbagai proyek vital yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas fasilitas umum. Beberapa kegiatan utama yang dibiayai melalui Realisasi Banprov Blora meliputi pembangunan talut penahan tanah, perbaikan jalan paving, serta pengecoran rabat beton. Selain itu, pengembangan jaringan irigasi usaha tani juga menjadi fokus penting untuk mendukung sektor pertanian. Pembangunan jembatan dan rehabilitasi kantor desa turut masuk dalam daftar prioritas. Yayuk Windrati menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada warga. "Harapannya, pelaksanaan banprov berjalan lancar, kualitas bangunan tetap terjaga, dan hasilnya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya. Peningkatan aksesibilitas diharapkan dapat mempermudah mobilitas penduduk dan distribusi hasil pertanian. Dengan infrastruktur yang memadai, produktivitas pertanian diharapkan dapat meningkat secara signifikan. Kualitas pelayanan publik di tingkat pemerintahan desa juga akan semakin baik. Ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera.
Meskipun Realisasi Banprov Blora sudah tinggi, terdapat tujuh kegiatan dari 352 yang belum terealisasi sepenuhnya. Kegiatan tersebut mengalami pergeseran ke perubahan anggaran karena adanya penyesuaian nama atau lokasi. Hal ini menunjukkan adanya fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran untuk memastikan efektivitas. Terkait aspek pengawasan, Yayuk Windrati menegaskan bahwa penilaian kualitas pembangunan menjadi tanggung jawab Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) atau inspektorat. Pengawasan internal ini penting untuk memastikan setiap proyek berjalan sesuai standar. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam setiap tahapan. Regulasi pelaksanaan Banprov diatur secara jelas dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2023. Aturan ini menetapkan batas waktu maksimal 15 hari sejak dana masuk rekening kas desa (RKD) untuk memulai kegiatan. Batas waktu penyelesaian kegiatan beserta laporan pertanggungjawaban (LPJ) adalah tiga bulan sejak dana diterima. Yayuk juga menekankan bahwa setiap pembangunan yang dibiayai oleh Realisasi Banprov Blora 2025 benar-benar berdasarkan kebutuhan masyarakat. Seluruh usulan kegiatan berasal dari forum musyawarah desa (musdes). "Kegiatan yang sudah diputuskan bersama dalam musdes tentu sesuai kebutuhan masyarakat," katanya, menjamin relevansi proyek.
Keberhasilan Realisasi Banprov Blora tahun 2025 menjadi landasan penting untuk program di masa mendatang. Dinas PMD Kabupaten Blora telah mulai merencanakan usulan banprov untuk tahun anggaran 2026. Perencanaan ini akan tetap mengacu pada Pergub Jateng Nomor 34 Tahun 2023. Konsistensi dalam penerapan regulasi ini diharapkan dapat menjaga kualitas dan efisiensi program. Dengan demikian, pembangunan di desa-desa Blora dapat terus berlanjut secara berkelanjutan. Fokus pada kebutuhan riil masyarakat akan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap pengajuan usulan. Pengalaman dari Realisasi Banprov Blora tahun ini akan menjadi pembelajaran berharga. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Tujuannya adalah agar program banprov di tahun-tahun berikutnya semakin optimal dalam memberikan manfaat. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan desa melalui alokasi anggaran yang tepat sasaran. Kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan desa akan terus diperkuat. Semua ini demi mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di seluruh wilayah Blora.