Admin
10 September 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Pemkab Blora catat ribuan mahasiswa melakukan kuliah kerja nyata (KKN) sepanjang Tahun 2025. Bahkan beberapa kampus besar juga mengirimkan KKN ke Kabupaten Blora. Kabid Riset dan Inovasi Bapperida Blora, Tri Cahyo menjelaskan hingga akhir Agustus mahasiswa yang KKN mencapai 1.704 peserta, dari 19 universitas, baik dari lokal maupun perguruan tinggi yang bergengsi. ‘’Beberapa universitas ternama juga mengirimkan mahasiswa ke Blora. Untuk penentuan lokasi KKN tahun ini selaras dengan kebutuhan daerah, dan disebar 16 kecamatan dengan 190 titik lokasi KKN,’’ ujar Tri Cahyo.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kegiatan KKN dipusatkan di desa-desa yang masih masuk kategori berkembang, rawan pangan, lokus stunting, dan prioritas penanggulangan kemiskinan. ‘’KKN diarahkan ke desa-desa yang memang perlu sentuhan, baik dari sisi kesehatan, ekonomi, maupun pendidikan. Harapannya, kehadiran mahasiswa bisa ikut mendorong percepatan pembangunan desa,’’ ungkapnya.
Tri Cahyo mengatakan, mahasiswa yang datang untuk KKN, berasal dari berbagai kampus besar, seperti UI, UGM, IPB, UNS, UNNES, UNY, dan sejumlah perguruan tinggi lokal yang ada di Kabupaten Blora. ‘’Tema yang diusung perguruan tinggi sangat beragam, mulai dari pendampingan koperasi, pengembangan industri batik rumahan, hingga literasi perpustakaan desa," ujarnya.
Menurut Tri, masih banyak desa di Blora berstatus berkembang yang menghadapi persoalan gizi dan kemiskinan. Beberapa di antaranya berada di Kecamatan Kradenan, Randublatung, Sambong, dan Kedungtuban. ‘’Program KKN tahun ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi membawa misi sosial. Ada kampus yang fokus pada penurunan stunting, pemberdayaan ekonomi, literasi masyarakat, hingga penguatan desa wisata," tambahnya.
Tri Cahyo berharap kegiatan KKN tahun ini dapat meninggalkan hasil nyata bagi masyarakat desa, sehingga bisa dirawat dan berkelanjutan. ‘’Minimal ada peningkatan kesadaran masyarakat, baik dalam pola hidup sehat, pemberdayaan kelompok usaha, maupun inovasi untuk desa. Itu yang paling dibutuhkan Blora," pungkasnya.