Admin
09 September 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Sebanyak enam pasar tradisional di Kabupaten Blora akan diperbaiki pada 2026 mendatang.
Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Blora, Margo Yuwono, mengungkap bahwa sebenarnya semua pasar di Blora membutuhkan perhatian perbaikan, namun pihaknya hanya memfokuskan pada enam pasar yang telah masuk dalam skala prioritas.
“Seharusnya seluruh pasar membutuhkan perhatian perbaikan, tapi kita nilai di enam pasar yaitu, Pasar Induk Cepu, Pasar Cepu Lama atau Plaza, Pasar Kunduran, Pasar Wulung, Pasar Mulyorejo, Pasar Banjarejo,” ujar Margo.
Menurutnya, kondisi setiap pasar berbeda-beda sehingga penanganan perbaikannya juga berbeda. Bahkan, ada pasar yang perlu dibongkar total.
Margo menjelaskan:
“Semisal Pasar Kunduran, di belakang pasar itu naik turunnya terlalu ekstrim. Jadi kenyamanannya kurang dan perlu penataan ulang. Di beberapa pasar juga diperlukan perbaikan dan penataan.”
Perbaikan pasar tradisional ini belum bisa dilakukan saat ini karena keterbatasan anggaran.
“Menurut saya banyak pasar yang memerlukan penataan ulang. Namun untuk melakukan hal itu anggaran kita terlalu kecil,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pasar Cepu Lama atau Pasar Plaza Cepu memiliki potensi besar dalam perputaran ekonomi di kawasan Cepu. Namun, pasar tersebut membutuhkan pembongkaran total untuk memberikan kenyamanan bagi penjual dan pembeli.
“Pasar Plaza itu sudah saatnya pembongkaran total. Harapan pedagang di sana juga begitu, karena kalau pembongkaran hanya sebagian, para pedagang enggan berpindah-pindah,” kata Margo.
Selain pasar tradisional, ada juga dua pasar hewan yang masuk dalam daftar perlu diperbaiki, yakni:
Pasar Legi di Kecamatan Kunduran, yang membutuhkan banyak anggaran karena merupakan pasar baru.
Pasar Pon di Kecamatan Kota Blora, yang perlu diperlebar karena melihat potensi yang ada.