Admin
04 September 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Dinas Pendidikan Kabupaten Blora menginstruksikan seluruh sekolah melakukan pengawasan terhadap siswa agar tidak terlibat kerusuhan di tengah gelombang demo di Indonesia. Kepala Disdik Blora melalui sekretaris, Nuril Huda, mengatakan Disdik berkoordinasi dengan lembaga pendidikan, guru, dan wali murid melakukan antisipasi peserta didik mengikuti tindak kerusuhan. "Kepala sekolah kami minta untuk terus berkoordinasi dengan seluruh guru beserta wali murid untuk melakukan pengawasan terhadap putra-putrinya agar tidak terjerumus dan mengikuti aksi provokasi yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab," terangnya, Rabu, 3 September 2025.
Menurut hasil evaluasi sementara, Nuril Huda menyebut ada siswa SMA yang terlibat aksi kerusuhan. Oleh karena itu pihaknya meminta sinergi berbagai pihak agar tidak ada temuan serupa. "Membendung informasi melalui media sosial saat ini memang tidak mudah. Karena melalui media sosial para oknum dan provokator bisa mempengaruhi siswa. Namun, kami terus melakukan upaya pencegahan agar siswa kami di Blora tidak terlibat," terangnya. Menurutnya, provokasi bisa saja ditujukan kepada siswa sehingga sinergi berbagai pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk menjaga Blora tetap kondusif. "Tentunya ini harus melibatkan banyak elemen sehingga terciptanya Blora yang kondusif dan damai bisa diwujudkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Blora Arief Rohman juga telah memrintahkan seluruh kepala sekolah mencegah para siswanya ikut dalam demonstrasi dan terprovokasi seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah. "Saya minta peran kepala sekolah ini untuk membentengi anak-anak didik,” ujarnya saat menghadiri silaturahmi kepala sekolah jenjang SMP/SMA di aula Disdik Blora pada Senin, 1 September 2025. Imbauan tersebut, kata Bupati Arief, untuk mewujudkan Blora yang damai dan kondusif. Oleh karena ia meminta kepala sekolah dan para guru lebih intensif mengedukasi peserta didik agar tidak mudah terprovokasi. "Kita sampaikan bahwasanya yang menjadi sasaran adalah para pelajar. Bahkan Pak Kapolres, kemarin sore sudah mengamankan, terjaring ada 12 pelajar yang terindikasi akan melakukan kegiatan demontrasi yang diduga pula akan melakukan tindakan anarkis," terangnya.