Admin
03 September 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Selain minyak dan gas bumi (migas), Kabupaten Blora memiliki potensi tenaga surya yang melimpah. Bahkan, potensi itu menempatkan Blora di peringkat ke-6 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk potensi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Blora, Mahbub Junaidi, mengatakan potensi tenaga surya tersebut membuka peluang besar bagi pengembangan energi bersih di daerah setempat.
la menjelaskan potensi itu mencatat 7,9 gigawatt peak (GWp) dan 1,7 megawatt yang ada di Kabupaten Blora. "Angka ini tidak hanya menunjukkan potensi luas untuk panel surya atap dan ladang surya, tetapi juga kesempatan investasi untuk PLTS skala besar dan PLTS terapung," ujar Mahbub di Blora pada Selasa, 2 September 2025.
Mahbub menjelaskan bahwa meski potensi tenaga surya menonjol, Blora juga memiliki sumber energi lain yang dapat dikembangkan secara komplementer. Potensi itu meliputi angin onshore sekitar 3,43 MW, PLTS terapung sekitar 1,69 MW, serta pemanfaatan sampah perkotaan yang tercatat 9,05 MW (potensi teknis) atau 30,15 MW secara teoritis. “Namun, untuk panas bumi tidak ada potensi untuk di Kabupaten Blora,” katanya. la menambahkan bahwa pihaknya akan mendorong studi kelayakan, penguatan regulasi daerah, serta dialog dengan investor dan pemerintah provinsi agar proyek PLTS dan pengelolaan sampah menjadi prioritas "Strategi kami bukan menggantikan migas secara instan, melainkan merencanakan transisi bertahap, memanfaatkan surya dan potensi lain untuk menambah pasokan listrik lokal dan menurunkan emisi," kata Mahbub. Mahbub menyebut angka potensi besar ini bersifat potensi teoritis yang memerlukan studi lebih lanjut untuk menilai kelayakan teknis, ekonomi, serta dampak lingkungan sebelum realisasi. "Saat ini akan memulai kajian terperinci, untuk memetakan proyek prioritas dan skema pembiayaan yang dapat menarik sektor swasta," pungkasnya.