Nelangsa Supriyati: Rumah Rusak dan Sapinya Mati, Dampak Kebakaran Sumur Minyak Blora

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mencabut status tanggap darurat kebakaran sumur minyak ilegal di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Jawa Tengah, setelah Pertamina menutup permanen sumur minyak yang terbakar sejak 17 Agustus 2025. Ratusan warga yang sempat mengungsi kini diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Namun, kepulangan itu tidak sepenuhnya membawa kebahagiaan. Sejumlah warga justru disambut kondisi rumah yang rusak parah. Bagi Supriyati (45), kepulangan itu justru penuh rasa nelangsa. Rumah Rusak Berat, Harta Habis Rumah Supriyati kini porak-poranda. Atapnya roboh, bagian belakang habis terbakar, hanya menyisakan bangunan depan yang kondisinya pun rusak. "Rasanya sedih sekali," kata Supriyati dengan suara lirih saat ditemui di rumahnya, Senin (1/9/2025).

Kerugian yang ia alami sulit dihitung. "Rumahnya itu empat, terus sapinya dua, perabotan rumah tangga yang di belakang itu habis semua. Terus aku pulang ke sini mulai nol lagi. Terus dapatku dari mana? Aku kan sedih," ucapnya. Selama masa darurat, Supriyati dan keluarganya mengungsi di rumah kerabat. Namun, ia merasa tidak nyaman terlalu lama menumpang. "Ngungsi terus itu rasanya enggak enak, walaupun entar dikasih atap terpal atau apa yang penting di rumah sendiri," tuturnya. Detik-detik Kobaran Api Supriyati masih ingat betul detik-detik kebakaran. Jarak rumahnya hanya 10 meter dari sumur minyak yang terbakar. "Di rumah tapi saya di depan sini. Aku enggak tahu tiba-tiba ada api langsung aku lari," katanya. 

Suaminya sempat berusaha menyelamatkan sapi, harta paling berharga bagi keluarga petani. Namun, upaya itu gagal. "Hartanya kan cuma sapi kalau orang tani itu," terang Supriyati. "Sapi sudah mati, seandainya pulang lagi kan mesti mulai nol lagi. Terus namanya orang tani itu kan bercocok tanam, nunggu sampai 5 bulan baru dapat uang. Keinginannya ya supaya dibantu agar semua ini kembali seperti sedia kala," harapnya. Upaya Pemerintah Bantu Korban Bupati Blora Arief Rohman mengatakan pemerintah terus menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran. "Untuk korban yang meninggal maupun yang luka maupun yang rumah rusak ini sudah mendapatkan bantuan baik dari Baznas Provinsi, Baznas Kabupaten. Nanti termasuk kerugian rumah ini juga sudah diberikan bantuan. Semoga nanti bisa di recovery kembali untuk rumah yang rusak ini," ujarnya. Pemerintah Desa Gandu juga menyiapkan Peraturan Kepala Desa (Perkades) agar Dana Desa bisa digunakan untuk membantu perbaikan rumah korban. "Dari desa sendiri kami memperkadeskan untuk menganggarkan dari DD (Dana Desa). Untuk meng-cover rumah yang sudah terbakar. Insyaallah tahun ini bisa," kata Kepala Desa Gandu, Iwan Sucipto. 

KebakaranTewaskan 4 Warga

Kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora, terjadi pada Minggu (17/8/2025). Peristiwa itu menewaskan empat warga, membuat satu balita dirawat intensif, dan memaksa ratusan warga mengungsi. Api berhasil dipadamkan tim gabungan pada Sabtu (23/8/2025). Polisi menetapkan tiga tersangka, yakni SPR (46) pemilik lahan sekaligus inisiator pengeboran, ST (42) calon investor, dan HRT alias GD (45) sebagai pelaksana pengeboran.