Admin
01 September 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Blora, Di tengah gejolak dan situasi politik yang memanas di sejumlah daerah, Kabupaten Blora tetap menunjukkan ketenangan dan kedamaian. Warga di berbagai desa justru sibuk dengan perayaan dan kegiatan rutin, mulai dari karnaval kemerdekaan hingga peringatan keagamaan. Kondisi ini mencerminkan sikap masyarakat Blora yang tidak terpengaruh oleh isu di luar daerah. Beberapa desa masih semangat menggelar karnaval kemerdekaan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, sementara di tempat lain, seperti di Dukuh Karangrowo, Desa Bandungrojo, Kecamatan Ngawen, warga khusyuk melaksanakan acara Mauludan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Menurut data statistik, Blora memiliki populasi sekitar 925.434 jiwa pada pertengahan tahun 2024 dan luas wilayah 2.378 km². Wilayahnya berbatasan dengan Rembang dan Pati di utara, Tuban dan Bojonegoro di timur, Ngawi di selatan, serta Grobogan di barat. Meskipun berada di antara berbagai daerah, stabilitas Blora tetap terjaga. Agus Pribadi Waluyo, pemilik Satria Printing di Desa Bergolo, menyampaikan bahwa kehidupan di desa berjalan normal tanpa gangguan. “Kita tetap melakukan aktivitas seperti biasa, kondisi demo di luar daerah tidak mempengaruhi sedikit pun aktivitas kehidupan di desa, Kami fokus pada pekerjaan dan kegiatan sehari-hari.” Ujarnya singkat.
Senada dengan Agus, Sutekno, seorang buruh tani, juga tetap melanjutkan pekerjaannya seperti biasa tanpa rasa khawatir. “Saya tetap memotong padi seperti biasa, tidak ada gangguan apa pun,” katanya. Pernyataan dari kedua warga ini menunjukkan bahwa masyarakat Blora memilih untuk tetap fokus pada kesejahteraan dan kegiatan sehari-hari mereka, menciptakan suasana yang damai dan stabil, jauh dari hiruk-pikuk yang terjadi di daerah lain. Kondisi ini membuktikan bahwa semangat persatuan dan fokus pada kehidupan lokal menjadi prioritas utama bagi warga Blora.