Admin
29 Agustus 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Penyidik Polres Blora resmi menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait insiden ledakan dan kebakaran sumur minyak ilegal di Blora. KEbakaran sumur minyak ilegal ini telah menewaskan empat orang di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. Ketiga tersangka tersebut yakni berinisial SPR (46), ST (42), serta HRT alias GD (45). SPR adalah pemilik lahan yang menjadi inisiator pengeboran, SPR (46), sementara ST adalah calon investor, dan HRT sebagai pelaksana pengeboran.
Kronologi Ledakan dan Kebakaran Sumur Minyak di Blora
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menjelaskan tragedi maut itu terjadi pada Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. "Peristiwa bermula saat warga mendengar letusan dari belakang rumah milik SPR. Minyak mentah yang mengalir di selokan tiba-tiba terbakar dan api menyambar ke lokasi pengeboran," kata AKBP Wawan Andi Susanto, saat konferensi pers, Kamis (28/8/2025). Api kemudian merambat ke rumah warga setempat, Tamsir, dan menghanguskan bagian belakang rumah serta mengakibatkan satu ekor sapi mati. Dari tempat kejadian perkara, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa peralatan pengeboran yang hangus, pompa air, pipa besi, dan tangki penampungan minyak mentah. Kerugian material akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp170 juta. "Polres Blora akan terus melakukan mitigasi dan inventarisasi serta penertiban sumur minyak di wilayah Kabupaten Blora. Penertiban minyak akan berkoordinasi dengan Pemkab Blora serta pihak terkait," paparnya.
Api Berhasil Dipadamkan Setelah Tujuh Hari
Kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono berhasil dipadamkan pada Sabtu (23/8/2025) malam, sekitar pukul 18.35 WIB. Kebakaran yang terjadi sejak Minggu (17/8/2025) siang itu membutuhkan waktu tujuh hari hingga api benar-benar bisa dijinakkan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri, menjelaskan teknis pemadaman yang dilakukan tim gabungan. "Teknik yang dilakukan oleh tim gabungan adalah menarik material yang ada di dalam sumur." "Tarikan material diarahkan ke tempat yang lebih aman kemudian pipa bor yang masih ada di lokasi, kita taruh di tempat aman, lalu kita potong, kemudian kita sambung, kemudian kita inject dengan air asin," jelasnya saat ditemui di area lokasi bekas sumur minyak yang terbakar, Minggu (24/8/2025). Selain diinject dengan air asin, tim juga melakukan penyemprotan foam dan air. "Dengan diinject air asin, kemudian ditambah dengan semprotan foam dan air." "Alhamdulillah bisa padam, kemudian kadar gas ditekan oleh air asin, kemudian sampai saat ini masih aman," ungkapnya.
Jumlah Korban dan Pengungsi Kebakaran Sumur Minyak di Blora
Peristiwa tragis ini menyebabkan empat orang warga meninggal dunia dan satu balita mengalami luka bakar. Korban meninggal dunia adalah Tanek (88) yang meninggal di lokasi kejadian, serta Wasini (51), Sureni (55), dan Yeti (30) yang meninggal dunia setelah dirawat intensif akibat luka bakar serius. Seorang balita bernama AD (2) juga menjadi korban dan hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Sementara itu, jumlah warga yang terdampak mencapai 300 KK atau 750 jiwa. Mereka sempat diungsikan ke beberapa posko pengungsian yang didirikan pemerintah setempat.