Admin
26 Agustus 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Aktifitas penambangan minyak ilegal yang berujung maut di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo memunculkan sisi gelap. Informasi yang didapatkan Jawa Pos Radar Bojonegoro aktivitas pengeboran minyak di desa tersebut diduga mendapat restui dari pemerintah desa setempat. Bahkan ditengarai ada setoran ke pihak pemdes. Padahal beberapa warga sempat menolak. Onkum berinisial HT disebut menjadi investor sekaligus inisiator pengeboran minyak di desa tersebut. HT disinyalir bekerja sama dengan SS dan beberapa rekannya. Mereka adalah orang kepercayaan petinggi desa setempat. Salah satu warga desa setempat, yang enggan disebut namanya menjelaskan, sumur minyak tersebut sebenarnya sempat ditutup pihak kepolisian sekitar dua bulan sebelum peristiwa kebakaran. Namun, aktivitas tetap berlanjut secara sembunyi-sembunyi. "Dulu Polda sempat nutup lokasi. Tapi terakhir dua bulan lalu sebelum kejadian, aktivitas sudah jalan lagi," jelasnya.
Atas penutupan dari Polda Jawa Tengah itu, pihak pemerintah desa juga dipanggil dimintai klarifikasi. Namun kepastian atas detail pemanggilan tersebut bagaimana, pihaknya tidak mengetahui. Setiap keluarga di desa Gandu mendapatkan uang kompensasi per bulan. Yang menginisiasi adalah pemdes setempat. Namun, pemberian uang kompensasi tersebut macet. ’’Janjinya Pemdes itu setiap bulan dapat, nominalnya berbeda-beda, antara Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu, itu terakhir bulan Agustus. Tapi dua tahun terakhir ini baru dapat 4 kali,’’ terangnya. Biaya pengeboran minyak tersebut sekitar Rp 30 juta. Namun bagi warga yang memiliki lahan, biasanya mendapat kompensasi, hanya membayar Rp 5 juta. ’’Nanti kalau keluar minyak akan dibeli Investor. Namun kalau tidak keluar minyak, pemilik lahan kehilangan uang Rp 5 juta,’’ jelasnya. Dari hasil produksi, ungkap dia, satu tangki berisi 1.000 liter atau setara 30–40 jerigen. Dijual ke investor dengan harga Rp 950 ribu. Biaya jasa angkut sebesar Rp 350 ribu-Rp 450 ribu. ’’Dalam sehari, satu sumur bisa menghasilkan 10.000–12.000 liter latung (minyak mentah). Setidaknya, setiap hari satu sumur minimal atau paling sedikit, ada dua toren yang berhasil dijual, menggunakan mobil pikap,’’ terangnya.