Admin
26 Agustus 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Warga Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih trauma pascakebakaran sumur minyak rakyat. Meski api sudah dipadamkan, banyak warga masih tinggal di pengungsian dan belum berani kembali pulang ke rumah. “Iya betul masih trauma, terutama anakku masih kecil baru satu tahun. Saya mengamankan soalnya beracun gasnya,” ujar Muhinun (35) saat ditemui di rumahnya, Senin (25/8/2025).
Perempuan yang sehari-hari berjualan di toko kelontong itu mengaku lebih nyaman tidur di pengungsian pada malam hari. “Kalau siang beraktivitas sebentar, kalau malam balik lagi ke pengungsian karena belum berani tidur di rumah,” katanya. Menurut Muhinun, masih banyak warga memilih mengungsi di posko atau tinggal di rumah kerabat. Kondisi di lokasi juga menunjukkan sejumlah rumah warga masih tertutup dan ditinggalkan.
BPBD Minta Warga Tetap di Pengungsian
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora mengimbau warga tetap berada di pengungsian meski kebakaran telah padam. “Bekas semburan sudah disterilisasi, tapi untuk masyarakat tetap dilarang beraktivitas di sekitar lokasi apalagi menyalakan api,” kata anggota TRC BPBD Blora, Agung Triyono, Senin (25/8/2025). Petugas juga masih melakukan pengamanan terhadap sumur minyak yang terbakar untuk mencegah ledakan atau kebocoran gas susulan. Sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono terbakar sejak Minggu (17/8/2025) dan baru berhasil dipadamkan pada Sabtu (23/8/2025) malam. Akibat peristiwa ini, empat warga tewas, satu balita dirawat di rumah sakit, dan ratusan warga mengungsi.