Admin
26 Agustus 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Kemeriahan Pawai Pembangunan dalam rangka HUT RI ke-80 di Blora telah usai. Sorak-sorai penonton dan gemerlap hiasan telah reda, meninggalkan kenangan manis sekaligus sebuah tantangan: genangan sampah yang berserakan di sepanjang jalur pawai. Namun, sebelum malam menjelang keesokan harinya, sekelompok pahlawan tanpa tanda jasa telah bergerak. Dengan ketekunan yang patut diacungi jempol, para petugas menyisir setiap meter trotoar, sekitar warung-warung, dan titik keramaian. Setiap puntung rokok, bungkus makanan, dan botol minuman dipunguti. Jerih payah mereka tak luput dari perhatian warga yang melintas. Banyak yang menyampaikan apresiasi langsung, tersentuh oleh dedikasi dan kerja keras yang dilakukan demi kenyamanan bersama. “Saya lihat sendiri mereka bekerja sampai larut. Sungguh mengharukan. Terima kasih atas kerja kerasnya. Kita yang hanya menonton pun jadi malu untuk membuang sampah sembarangan,” ujar Ambar, seorang warga yang menyaksikan aksi pembersihan tersebut. DLH Blora menegaskan bahwa kolaborasi dengan masyarakat adalah kunci utama. Menjaga kebersihan pasca-acara besar bukanlah tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga bentuk cinta tanah air dari setiap individu. “Peringatan kemerdekaan bukan hanya tentang merayakan masa lalu, tetapi juga tentang membangun warisan untuk masa depan. Warisan itu adalah lingkungan yang sehat dan lestari. Kebersihan adalah wujud nyata dari kemerdekaan yang kita rasakan. Mari jaga Blora, jaga Indonesia, tetap bersih dan hijau untuk anak cucu kita,” pungkas Istadi dengan penuh keyakinan. Aksi “Pasukan Hijau” Blora ini menjadi catatan emas tersendiri dalam perayaan HUT RI ke-80, mengajarkan bahwa pesta rakyat yang meriah dan kelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan, dengan gotong royong sebagai pondasinya.