Admin
22 Agustus 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk membahas penanganan kebakaran sumur minyak ilegal di Desa Gandu. Rapat yang dipimpin oleh Bupati Blora, Arief Rohman, dihadiri oleh berbagai unsur Forkopimda, perwakilan Pertamina, Ditjen Migas, SKK Migas, Dinas ESDM Jawa Tengah, serta BPBD. Rakor berlangsung di ruang rapat Setda Blora, Jawa Tengah, pada Kamis (21/8/2025).
Dalam arahannya, Arief menegaskan pentingnya penanganan kebakaran sumur minyak rakyat secara terpadu, baik dalam jangka pendek maupun panjang. “Pemkab prihatin atas kejadian ini, terlebih sudah menimbulkan korban jiwa. Saat ini keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama. Posko pengungsian dan dapur umum sudah didirikan, sementara langkah teknis pemadaman terus dilakukan bersama Pertamina, BPBD, Damkar, dan pihak terkait,” ungkapnya dalam keterangan tertulis. Bupati Arief juga meminta aparat penegak hukum dan Kementerian ESDM untuk menindak sumur-sumur minyak ilegal agar peristiwa serupa tidak terulang. “Kejadian ini harus jadi pelajaran bersama. Sehingga tidak ada kejadian serupa terjadi lagi," tegasnya. Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, melaporkan bahwa situasi di lokasi kebakaran saat ini relatif kondusif.
Meskipun sejumlah warga sempat mengungsi, sebagian besar telah kembali ke rumah masing-masing. “Pihak kami bersama TNI dan stakeholder terkait terus melakukan pengamanan untuk mencegah tindak pidana pencurian maupun hal lain yang merugikan. Ini momentum penting untuk menertibkan sumur-sumur minyak ilegal di Blora. Forkopimda sepakat akan membuat maklumat bersama sebagai bentuk komitmen keseriusan penanganan,” jelas Wawan. Sementara itu, Koordinator Keselamatan Hulu Migas Kementerian ESDM, Bambang Eka Satria, menegaskan bahwa tim teknis masih fokus pada pendinginan dan penutupan sumur. “Api memang sudah mengecil, namun risiko masih ada. Kita butuh suplai air dan akses jalan untuk mobilisasi alat berat. Nantinya sumur akan ditutup dengan standar teknis yang aman agar tidak kembali menimbulkan kebakaran,” terangnya.
Rakor tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa penanganan kebakaran sumur minyak di Gandu Bogorejo tidak hanya berfokus pada pemadaman dan evakuasi, tetapi juga penertiban sumur-sumur minyak ilegal melalui langkah hukum yang tegas, edukasi masyarakat, serta evaluasi menyeluruh di sektor perminyakan rakyat. Hingga saat ini, kobaran api masih menyala, meskipun kondisinya tidak sebesar pada hari sebelumnya. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sekolah dasar yang dekat dengan lokasi kebakaran juga diliburkan.