Admin
21 Agustus 2025
KEJAKSAAN NEGERI NGANJUK
Dukung Transformasi Tata Kelola, Kejari Nganjuk Hadiri Pembukaan Evaluasi Kinerja Kejaksaan RI Secara Virtual
Nganjuk – Kejaksaan Negeri (Kejari) Nganjuk mengikuti kegiatan Pembukaan Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Semester I Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2025 yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting pada hari Selasa, 5 Agustus 2025. Kegiatan evaluasi ini mengangkat tema: “Transformasi Tata Kelola Lembaga dari SWOT dan AGHT Analysis menuju Corporate Strategic Analysis.”
Hadir secara daring dari Kejari Nganjuk dalam kegiatan tersebut, antara lain Ika Mauluddhina, S.H., M.H., CSSL (Kajari Nganjuk), para Kepala Seksi (Intel, Pidsus, Pidum, Datun, PAPBB), Kasubagbin, Para Kasubsi, jaksa fungsional, serta pegawai lainnya di lingkungan Kejari Nganjuk. Sementara itu, dari tingkat pusat, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Jaksa Agung RI Prof. Dr. H. Sanitiar Burhanuddin, S.H., M.M., para Jaksa Agung Muda, Kepala Badan, pejabat eselon II, serta Kajati dan Kajari se-Indonesia, baik secara langsung maupun daring.
Dalam sambutannya, Kepala Biro Perencanaan, Tiyas Widiarto, S.H., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian kinerja dan realisasi anggaran semester I, menyusun strategi optimalisasi capaian kerja semester II, dan merancang aksi berbasis risiko dan indikator kinerja yang terukur.
Sementara itu, Jaksa Agung dalam arahannya menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi momentum penting untuk mengkaji kinerja secara menyeluruh, mengidentifikasi isu strategis, merumuskan langkah konkret peningkatan kinerja dan serapan anggaran yang pada semester I baru mencapai 43%, menjaga integritas dan profesionalisme seluruh insan adhyaksa, serta mewujudkan kejaksaan sebagai lembaga yang berintegritas dan dipercaya masyarakat.
Jaksa Agung juga menyampaikan apresiasi atas capaian Kejaksaan RI yang telah meraih tingkat kepercayaan publik hingga 76%, serta realisasi anggaran tahun 2024 sebesar 98,37% dengan predikat WTP dari BPK selama delapan tahun berturut-turut. Dalam arahannya, Jaksa Agung menekankan tiga hal penting yaitu evaluasi mendalam atas capaian dan kendala yang ada, identifikasi hambatan nyata dalam pelaksanaan tugas, dan perumusan strategi baru serta inovasi kebijakan agar pelaksanaan kinerja semester II lebih optimal. Beliau juga mendorong perubahan paradigma dari analisis tradisional (SWOT dan AGHT) menuju pendekatan Corporate Strategic Analysis yang lebih terintegrasi, adaptif, dan sistematis dalam menjawab tantangan kelembagaan dan pelayanan hukum ke depan.