Admin
13 Agustus 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora sebut hingga saat ini, belum ada pengajuan bantuan air. Namun terindikasi ada dua kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan cukup tinggi. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Blora, Abdul Mukhid mengatakan ada dua kecamatan yang potensi kekeringan, yakni Kecamatan Jati dan Kecamatan Kunduran. "Kecamatan yang potensi kekeringan itu ada di Kecamatan Jati dan Kunduran. Sebab di dua kecamatan itu ada beberapa desa yang memang tingkat kekeringannya itu tinggi," ucap Mukhid, Senin, 11 Agustus 2025.
la menambahkan, saat ini masih belum ada usulan yang memang betul-betul sudah mengalami kekeringan. Disebabkan pada Agustus masih ada turun hujan. "Pihaknya menyampaikan saat ini baru pemetaan wilayah-wilayah yang rawan kekeringan. Untuk acuan penanganan kekeringan pada 2024, tidak bisa sepenuhnya jadi acuan untuk penanganan kekeringan tahun ini," ujarnya. Sebab, sambung dia, untuk tahun ini, berdasarkan informasi BMKG, masuk kategori kekeringan basah. Untuk perkiraan cuaca dari BMKG, masuk kemarau basah, sehingga tidak bisa mengacu dengan tahun sebelumnya. "Kalau tahun kemarin kan Mei itu, kita sudah siap-siap untuk melaksanakan suplai air bersih. Kalau saat ini bulan Agustus saja masih ada hujan kan,” jelasnya.
Kendati demikian, menurutnya BPBD untuk menindaklanjuti andaikan ada wilayah Blora yang terdampak kekeringan, dapat mengusulkan droping air bersih. "Tahun ini sudah disiapkan untuk 1.000 tangki air bersih, kalau untuk anggarannya nanti saya cek ya dulu," tuturnya. Sementara itu, Camat Kunduran, Suharto, mengatakan pihaknya telah melakukan survei ke desa-desa yang berpotensi mengalami kekeringan. "Ada dua desa, kekeringan sejak awal Agustus, yaitu desa Klokah dan Desa Buloh," ujarnya.