Admin
07 Agustus 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Lahan kategori kritis di Kabupaten Blora tercatat mencapai puluhan ribu hektare. Potensi lahan kritis tercatat sekitar 63 ribu hektare. Upaya rehabilitasi lahan terus diupayakan untuk pemulihan fungsi lahan. Salah satunya melalui program perhutanan sosial dari kementerian. Kepala Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jateng Wilayah 1 Susilo Margono membeberkan, lahan kritis di Kabupaten Blora jumlahnya cukup banyak. Kategori sangat kritis tercatat 94 hektare, kategori kritis sekitar 1.600 hektare, kategori mendekati kritis sekitar 13 ribu hektare. ’’Sedangkan potensi lahan kritis ada sekitar 63 ribuan hektare,” paparnya.
Margono menjelaskan, jumlah tersebut mencakup keseluruhan lahan yang ada di Kabupaten Blora. Pihaknya mengaku juga turut mengatasi kondisi tersebut, salah satunya dengan melakukan rehabilitasi lahan agar kembali normal. ’’Kami juga fokus untuk rehabilitasi (lahan),” tambahnya. Ia mengatakan, intervensi yang dilakukan untuk mengembalikan lahan agar tidak kritis salah satunya dengan program perhutanan sosial melalui skema Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK). ’’Hutan wilayah Blora dan Grobogan paling banyak yang kritis, sehingga perlu dipulihkan,” katanya. Diketahui, luasan hutan rakyat di Blora sekitar 4.000 hektare. Lahan kritis di kawasan hutan merupakan kewenangan kementerian kehutanan. Menurutnya, dengan skema pengelolaan yang dikerjasamakan dengan masyarakat akan mampu memulihkan lahan kritis di Kabupaten Blora. Ada beberapa penyebab lahan kritis, seperti halnya kondisi cuaca di Blora yang saat kemarau kekurangan air, penebangan hutan liar, hingga faktor manusia yang terlalu banyak membuka lahan berlebihan.