Admin
06 Agustus 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Pemkab Blora segera tindaklanjuti instruksi Gubernur Jawa Tengah terkait konvergensi penanganan kemiskinan di Blora. Rencananya, bakal dikeroyok bersama, salah satunya dengan memperluas peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam penurunan kemiskinan tersebut. Wakil Bupati Blora Sri Setyorini menyatakan akan langsung koordinasi dengan Bupati untuk menindaklanjuti arahan dari Gubernur Jateng. "Akan kami sampaikan langsung kepada pak bupati dan secepatnya menindaklanjuti arahan bapak Gubernur Jawa tengah," jelasnya.
Menurutnya, dari arahan yang diinginkan Gubernur Ahmad Luthfi, peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas diperluas untuk mendukung program pengentasan kemiskinan secara terpadu. Tentu dengan melibatkan Petugas penyuluh Lapangan (PPL), pendamping desa, dan berbagai unsur terkait. "Tentunya ini akan kita rapatkan bersama mengingat ini harus keroyok bersama dalam upaya menanggulangi kemiskinan di Blora dan jawa tengah," terang dia. Diketahui, dalam acara yang dihadiri Wakil Bupati Blora tersebut, Gubernur mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan melalui konvergensi program.Menggabungkan berbagai intervensi secara terukur, tepat sasaran, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Sebab, berdasar rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, persentase penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 9,48 persen, atau mengalami penurunan 0,10 persen poin dibanding September 2024 yang mencapai 9,58 persen.
Sedangkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 3,37 juta orang, turun 29,65 ribu orang dibanding September 2024. Banyak program yang dilakukan oleh Pemprov Jateng untuk mengintervensi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem secara konvergen, mulai dari bantuan pangan, bantuan sosial, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), peningkatan pendapatan, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial. Kabupaten Blora termasuk menjadi sasaran program dari Pemprov Jateng tersebut. Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dalam paparannya mengaku optimistis bila model konvergensi diterapkan di seluruh daerah, target menghapus kemiskinan ekstrem akan tercapai. “Kalau kita keroyok bersama, tidak akan ada lagi masyarakat miskin ekstrem di Jawa Tengah. Prinsipnya, semuanya untuk masyarakat kita,” ucapnya.