Admin
01 Agustus 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Langkah inovatif dilakukan pemkab Blora dalam meningkatkan literasi serta menjaga budaya Jawa. Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Blora, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) belajar mendalami budaya jawa yang mulai tergerus globalisasi dengan mewajibkan berbahasa jawa setiap Kamis. Serta bentuk tim pendidik bahasa jawa di kecamatan. Kepala DPK Blora Mohamad Toha Mustofa mengatakan, upaya ini untuk meningkatkan literasi antar OPD. Terlebih, dirinya telah berdiskusi dengan rekan-rekan budayawan. ‘’Karena para budayawan ini khawatir dan prihatin dengan kebiasaan budaya jawa yang mulai digerus jaman. Padahal, warisan leluhur ini berharga,’’ ujarnya. Menurutnya, para OPD wajib menguri-uri budaya leluhur untuk tetap hidup dalam perkembangan jaman. ‘’Kalau tidak diuri-uri, anak cucu kita tak mengenal budaya sendiri. Ini upaya kembali menggunakan bahasa jawa,’’ jelasnya. Ia juga akui, upaya ini juga didukung oleh surat edaran gubernur dan bupati. ‘’Dari gubernur dan bupati ada kewajiban setiap OPD setiap kamis menggunakan bahasa jawa. Bisa lewat apel maupun rapat. Maka dari itu momentum ini dimanfaatkan untuk menggiatkan kembali berbahasa jawa,’’ ujarnya.
Tak hanya itu, juga membentuk tim permadani di setiap kecamatan yang siap untuk mengedukasi bahasa jawa. ‘’Bukan hanya OPD saja. Sekolah-sekolah perlu adanya edukasi. Kalau bisa langsung diedukasi oleh tim permadani,’’ ujarnya. ‘’Kades-kades dan perangkat desa juga bisa jadi sasaran tim permasani,’’ imbuhnya. Senada dengan DPK, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Blora Komang Gede Irawadi mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan, perlu adanya pemantapan dari surat edaran gubernur itu. ‘’Ini menarik. Walaupun bukan ide baru, tapi perlu dimantapkan. Nanti pakemnya bagaimana. Apa waktu apel sambutannya seperti apa atau bahasanya gimana perlu dimatangkan,’’ jelasnya. Ia juga berpesan, semua harus belajar. Termasuk dirinya yang bukan orang asli jawa. ‘’Saya juga tidak bisa. Tapi harus belajar. Harus bisa memahami. Kita boleh bangga bisa bahasa asing, tapi harus lebih bangga dengan bahasa jawa,’’ tegasnya.