“NGILEN HIJAU”: PROGRAM KKN-T IPB DORONG PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK BERBASIS PEMBERDAYAAN WARGA

Sebagai bentuk kontribusi terhadap aksi nyata peduli lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University yang bertugas di Desa Ngilen, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, menggelar program kerja bertajuk “Ngilen Hijau”. Program ini dilatarbelakangi oleh masih belum optimalnya pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Ngilen, terutama limbah organik yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal dan berpotensi mencemari lingkungan. Melalui “Ngilen Hijau”, mahasiswa KKN-T IPB menghadirkan solusi praktis bagi masyarakat desa untuk mengelola sampah organik secara mandiri. Kegiatan utama dalam program ini meliputi sosialisasi dan praktik langsung pembuatan eco-enzyme dan lubang biopori.

Eco-enzyme merupakan cairan hasil fermentasi sampah organik, gula, dan air yang dapat dimanfaatkan sebagai desinfektan, pupuk cair, hingga deterjen ramah lingkungan. Sementara itu, lubang biopori berfungsi meningkatkan daya resap air ke dalam tanah sekaligus mempercepat penguraian sampah organik. Kegiatan “Ngilen Hijau” dilaksanakan pada Rabu, 9 Juli 2025 di Aula Balai Desa Ngilen, dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Hal ini terlihat dari antusiasme warga saat praktik pembuatan eco-enzyme dan biopori bersama tim KKN.

Sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan kerja sama dari Pemerintah Desa Ngilen serta partisipasi masyarakat, tim KKN-T IPB University juga menyerahkan plakat simbolis sebagai pengikat hubungan baik antara IPB University dan Desa Ngilen. Tak berhenti di kegiatan sosialisasi, mahasiswa KKN-T IPB juga menerapkan pendekatan pemberdayaan berbasis rumah tangga, dengan menjadikan beberapa rumah warga sebagai percontohan penerapan eco-enzyme dan lubang biopori di kedua dusun di Desa Ngilen. Rumah-rumah percontohan ini diharapkan mampu menjadi pemantik gerakan lingkungan dari warga untuk warga.

Koordinator KKN-T IPB Desa Ngilen, Rafi Aziz Lianosandy, menyampaikan harapannya agar gerakan ini terus berkembang di tengah masyarakat. “Harapannya eco-enzyme dan biopori dapat diterapkan masyarakat Desa Ngilen, serta bermanfaat sebagai resapan air, pengurangan limbah, dan salah satu alternatif solusi untuk nutrisi tanaman. Kemudian kami melakukan pembuatan eco-enzyme dan biopori di rumah warga sebagai rumah percontohan, semoga kedepannya hal ini bisa memantik semangat warga Ngilen untuk mempraktikkannya di rumah masing-masing,” ucapnya, Rabu (9/07/2025).

Salah satu peserta kegiatan yang akrab disapa Mbah Carik juga mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan dari mahasiswa KKN IPB. “Ya, senang ada kegiatan dari anak-anak KKN IPB, semoga adanya kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Ngilen,” harapnya. Melalui program “Ngilen Hijau”, tim KKN-T IPB University berharap bisa menanamkan nilai-nilai keberlanjutan lingkungan yang tidak hanya berdampak sesaat, tetapi berlanjut dalam jangka panjang. Dimulai dari rumah percontohan hingga lahirnya kesadaran kolektif, pengelolaan sampah berbasis masyarakat menjadi langkah nyata menuju desa yang bersih, sehat, dan lestari.