BERITA

gambar

Pemuda di Blora Diduga Bunuh Nenek Karena Gagal Kuliah, Bupati: Kami Sebetulnya Punya Beasiswa

  Admin

  29 Juli 2025

  KEJAKSAAN NEGERI BLORA

Bupati Blora, Arief Rohman buka suara terkait kasus dugaan pembunuhan Patmirah (82) di Dukuh Kalisangku, Desa Gempolrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora. Patmirah ditemukan meninggal dunia dengan luka di leher dan wajah di rumahnya, Jumat (25/7/2025) malam.  Adapun terduga pelaku merupakan IMH (19), yang merupakan cucunya sendiri.  IMH depresi lantaran tidak mendapat restu dari sang ibu, untuk melanjutkan kuliah. Menanggapi hal itu, Bupati Blora, Arief Rohman, merasa prihatin dengan kejadian tersebut. "Ya, tentunya kita prihatin dan berduka, semoga almarhumah nenek ini husnul khotimah. Kemarin Pak Kepala Dinas Pendidikan, dengan Bu Camat sudah saya minta ke sana," jelasnya, Senin (28/7/2025).

Lebih lanjut, Bupati Arief, menyayangkan kejadian tersebut. Arief akan berupaya agar kejadian serupa tidak terjadi kembali. Pihaknya, menyebut Pemkab sebenarnya bisa memfasilitasi anak-anak kurang mampu, yang punya keinginan tinggi untuk kuliah. "Untuk anak-anak Blora bahwasanya kita dari Pemkab memberi kesempatan bagi anak-anak Blora yang mungkin secara prestasi ini bagus, tapi secara ekonomi kurang mampu, kalau ingin melanjutkan kuliah nanti bisa kita bantu untuk beasiswanya. (Beasiswa) Kita ada dari Pemda, ada dari Baznas, mungkin juga kita akan minta beberapa pihak CSR untuk program beasiswa ini," terangnya.

Oleh karena itu, Bupati Arief, meminta kepada warga atau orang tua, yang anaknya ingin kuliah, namun kondisi ekonomi kurang mampu, untuk mengusulkan ke Dinsos. "Intinya kita berharap kalau ingin kuliah nanti bisa disampaikan ke kami, baik ke saya langsung atau ke Dinas Sosial, yang nanti bisa mendampingi anak-anak ini untuk melanjutkan ke jenjang kuliah," jelasnya.

Kronologi Dugaan Pembunuhan Nenek di Blora

Nasib nahas menimpa Patmirah (82) yang ditemukan meninggal dunia dengan luka di leher dan wajah di rumahnya di Dukuh Kalisangku, Desa Gempolrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, Jumat (25/7/2025) malam. Patmirah, tinggal di rumah seorang diri. Adapun terduga pelaku merupakan IMH (19), yang merupakan cucunya sendiri.  Lokasi rumah IMH, berada di belakang rumah Patmirah. IMH diketahui baru di rumah 12 hari. Ia pulang ke rumah karena kontrak kerjanya di Kalimantan sudah habis.

Kemudian, IMH pulang ke rumah untuk meminta restu kepada sang ibu, untuk melanjutkan kuliah. IMH merupakan tulang punggung keluarga. Bapaknya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Setelah lulus STM, IMH langsung bekerja ke Kalimantan. Selama bekerja, ia selalu mengirimi uang ke ibu, dan adiknya. Gaji dari kerja, juga ditabung untuk rencana melanjutkan kuliah. Namun, saat IMH pulang ke rumah dan meminta izin ibunya untuk kuliah, sang ibu tidak merestui. Sang ibu khawatir, tidak bisa membiayai kebutuhan bulanan sang anak selama kuliah. Sejak itulah, IMH mulai depresi. Ia sering melamun, dan tatapannya sering kosong. 

Lantaran merasa depresi, IMH sering datang ke rumah guru ngajinya semasa kecil, Ahmad Muhyiddin (54). Ahmad Muhyiddin selalu mencoba menenangkan IMH saat datang ke rumahnya, sekaligus memberikan nasihat-nasihat. "Sebenarnya anak ini (IMH) adalah santri saya sejak kelas TK sampai lulus STM. Saya tahu persis orangnya sangat baik, rajin, sopan. Penyebabnya dia mengalami depresi, gangguan jiwa. Dia lulus STM itu bekerja di Kalimantan. Dia ingin mengejar cita-citanya, makanya dia menabung untuk biaya kuliah. Daftar pelayaran diterima. Tinggal daftar ulang. Karena biaya yang nggak cukup, keinginan yang kuat, keadaan yang tidak memenuhi, akhirnya ibunya menyarankan tidak kuliah di pelayaran. Bahkan ibunya mengancam kalau nggak nurut orang tua, ibunya mau pergi. Akhirnya dia mengalami depresi, gangguan jiwa," jelasnya.

Selama empat hari terakhir, IMH sering datang ke rumah Muhyiddin. Namun kondisinya sudah tidak normal. Saat diajak bicara omongannya ngelantur. "Bicaranya sudah nggak normal dan nggak masuk akal. Karena dikira itu hanya terkena gangguan bangsa gaib. Saya mencoba untuk menyembuhkannya sehari, dua hari, sampai tiga kali. Ternyata saya lihat nggak ada gangguan dari bangsa gaib. Saya yakin ini depresi, gangguan jiwa," jelasnya. Puncaknya, saat hari Jumat (25/7/2025), ada kabar bahwa sapi milik tetangga dibacok oleh IMH. Hingga kepala sapi mengalami luka, dan akhirnya dijual. "Kalau yang kasus sapi itu, sebenarnya dia cari ibunya. Ibunya sebenarnya sembunyi. Karena ibunya nggak ditemukan, dia pinjam parang, arit itu ya untuk bacok sapi. Sebenarnya itu dia sudah kena gangguan jiwa karena empat hari di rumah saya, tidur di rumah saya, saya yang tahu persis sifat-sifatnya dia, Tapi bukan berarti bendo atau sabitnya itu mau digunakan untuk membunuh ibunya. Saya yakin tidak. Jadi dia orang stres kan kayak gitu, Sebenarnya dia ketika bawa bendo, bawa arit itu ke rumah saya, tapi karena saya waktu itu nggak ada, dan saya sedang di sawah, akhirnya dia cari ibunya ke mana-mana. Seandainya dia (IMJ) di sini, insyaallah nggak akan kejadian apapun," jelasnya.

Setelah membacok sapi tetangga, IMH jalan muter-muter ke gang-gang kampung. Kemudian, warga berinisiatif untuk menangkap IMH, dan meminta senjata tajam yang dibawa. Setelah IMH berhasil diamankan, IMH diajak ke rumah Muhyiddin untuk ditenangkan. Muhyiddin sempat berkomunikasi dengan IMH, dan memberi makan. Tetapi sudah sulit diajak komunikasi, karena ngelantur. "Kemudian, saya menyarankan untuk keluarganya membawa ke rumah sakit jiwa karena saya sudah enggak sanggup. Akhirnya keluarga sepakat dengan perangkat desa, Babinsa, Kepala Desa, dia dibawa ke rumah sakit jiwa di Rembang," jelasnya.

IMH dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Rembang, sekira pukul 20.00 WIB, dan sampai di Rembang pukul 21.00 WIB. Kemudian, sesampainya di Rumah Sakit Jiwa, IMH diberi obat penenang, dan dilakukan penanganan medis. Kemudian disimpulkan, IMH mengalami depresi berat. "Lalu saya dapat kabar, neneknya ini meninggal dunia dengan tidak wajar. Jadi kejadian itu seandainya terjadi benar itu tidak mungkin terjadi dari pukul 17.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB, karena di jam itu, dia di rumah saya. Karena neneknya sendiri itu usianya sudah sangat tua, dan sudah pikun. Neneknya itu juga tidak mungkin menjadi incaran, Kalau anak itu sadar nggak mungkin, karena nenek sama cucu kan sama-sama sayang," terangnya.Muhyiddin, menegaskan dalam kejadian yang menimpa neneknya IMH, tidak ada orang yang tahu. "Jadi, kalau kronologisnya seperti apa semuanya enggak ada yang tahu, nggak ada saksi. Jadi pelakunya yang sebenarnya kita belum tahu sebenarnya. Cuma karena yang bersangkutan bacok sapi, itu langsung dikaitkan dengan bacok neneknya itu," jelasnya

Muhyiddin menyampaikan saat ini IMH masih terduga pelaku. Menurutnya saat ini posisi IMH sudah berada di Polres Blora. "Jadi masih terduga pelaku. Tadi malam sejak saya pulang dari ngantar RS. Bhina Bhakti Husada Rembang, di rumah sakit jiwa, saya ada sampai rumah itu kira-kira jam 23.00 WIB. Kemudian ditanya sama bapak-bapak aparat saat saya jawab apa adanya. Terus saya dapat kabar, bapak aparat itu dari Resmob Blora langsung mengambil paksa (IMH) dari rumah sakit jiwa itu. Jadi yang bersangkutan sudah masuk di Polres Blora, sampai sekarang," terangnya.

Sementara itu, Kasihumas Polres Blora, AKP gembong Widodo, menjelaskan, masih mendalami kejadian tersebut. "Kasus ini masih ditangani Satreskrim polres blora untuk mencari motif maupun terduga pelaku," katanya, saat dikonfirmasi Tribunjateng, Sabtu (26/7/2025). Sementara itu, Kapolsek Tunjungan, AKP Subiyono, menambahkan dugaan sementara kematian masih didalami oleh Kepolisian. "Setelah menerima laporan atas kejadian itu, kami tim gabungan dari Polsek Tunjungan, Satreskrim Polres Blora, Inafis Polres Blora, dan Satintelkam Polres Blora segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi," jelasnya.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan korban meninggal dunia dengan dua luka sayat di leher dan muka. "Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Blora untuk pemeriksaan lebih lanjut dan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian," terangnya. AKP Subiyono, menyampaikan dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti.  "Kami telah mengamankan sejumlah barang bukti," paparnya.

Activity Logs

There are 2 new tasks for you in “AirPlus Mobile APp” project:
Added at 4:23 PM by
img
Meeting with customer
Application Design
img
img
A
In Progress
View
Project Delivery Preparation
CRM System Development
img
B
Completed
View
Invitation for crafting engaging designs that speak human workshop
Sent at 4:23 PM by
img
Task #45890 merged with #45890 in “Ads Pro Admin Dashboard project:
Initiated at 4:23 PM by
img
3 new application design concepts added:
Created at 4:23 PM by
img
New case #67890 is assigned to you in Multi-platform Database Design project
Added at 4:23 PM by
Alice Tan
You have received a new order:
Placed at 5:05 AM by
img
New order #67890 is placed for Workshow Planning & Budget Estimation
Placed at 4:23 PM by
Jimmy Bold