Admin
22 Juli 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Penerapan sistem parkir elektronik (e-parkir) di Pasar Rakyat Sido Makmur, Blora, mulai menuai protes. Sejumlah juru parkir lama mengaku tersingkir dan tidak lagi mendapat tempat bekerja setelah sistem baru ini diluncurkan. Mereka merasa tidak dilibatkan sejak awal, padahal sebelumnya ikut mengelola parkir secara manual. Kini, nasib mereka menggantung dan jadi perhatian berbagai pihak.
Menanggapi kondisi ini, Masyarakat Pengawas Keuangan Negara (MPKN) Blora angkat bicara. Mereka bersama sejumlah eks jukir melakukan audiensi dengan DPRD Blora, Senin (21/7/2025). Ketua MPKN Blora, Fuad Musofa, menyuarakan keresahan para mantan juru parkir. Ia menilai para pekerja terdampak masih sangat mungkin difasilitasi untuk kembali bekerja di lingkungan pasar. “Saya yakin 95% bisa di-cover untuk bekerja lagi sebagai juru parkir atau dikasih slot yang lainnya seperti penjaga toilet, petugas kebersihan atau yang lain,” ujar Fuad.
Fuad menegaskan, perjuangan mereka bukan soal jabatan atau pekerjaan prestisius. Menurutnya, ini murni soal kebutuhan hidup. “Mereka bekerja bukan untuk gaya-gaya tapi untuk menyambung hidup,” tambahnya. Dalam audiensi tersebut, MPKN membawa dua tuntutan utama. Pertama, agar para eks jukir bisa kembali bekerja. Kedua, memastikan penggunaan toilet pasar tetap gratis seperti dijanjikan. “Intinya supaya nasib juru parkir yang lama bisa bekerja kembali,” tegas Fuad. Diketahui, audiensi dihadiri berbagai pihak, mulai dari BPPKAD, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop), Satpol PP, para pedagang, hingga para eks jukir yang terdampak.
Sebagai informasi, sistem e-parkir di Pasar Sido Makmur mulai diuji coba sejak Selasa, 8 Juli 2025. Program ini merupakan bagian dari dukungan terhadap implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Selain itu, e-parkir juga diharapkan bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir. Kepala Dindagkop UKM Blora, Kiswoyo, menjelaskan perangkat e-parkir sebenarnya sudah disiapkan sejak 2019, namun baru bisa diterapkan setelah melewati berbagai perbaikan teknis.