Admin
18 Juli 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Dinas Pendidikan Kabupaten Blora berencana lakukan regrouping 40 sekolah dasar (SD) negeri imbas minimnya pendaftaran siswa baru. Rencana regrouping SD di Blora sempat mendapatkan penolakan pihak guru lantaran khawatir tidak mendapatkan jam mengajar, serta sudah nyaman di sekolah masing-masing. Menanggapi persoalan guru, Disdik Blora menyebut akan menyiapkan solusi bagi guru yang terdampak regrouping atau penggabungan sekolah.
Kepala Disdik Blora, Sunaryo, menyebutkan sebanyak 40 sekolah yang masuk rencana penggabungan akan tetap dilanjutkan. Proses tersebut kini dalam tahap kajian lapangan. "Sudah ada sekitar 40 SD yang sedang kami proses," katanya. Sunaryo mengatakan Disdik bakal melibatkan komite sekolah, kepala desa, orang tua wali, dan kepala sekolah agar terjadi perpaduan persepsi dan solusi mengatasi masalah kekurangan murid di SDN untuk seleksi penerimaan murid baru tahun berikutnya. "Kami libatkan semuanya dalam proses regrouping," tambahnya.
Pihaknya tidak memungkiri apabila terjadi banyak penolakan dari pihak komite maupun guru yang sudah mengajar. Menurutnya setiap sekolah mempunyai karakteristik masing-masing, ada yang sepakat dan tidak. "Ada yang menolak itu pasti, tapi ini kami masih pendekatan-pendekatan. Karena masing-masing sekolah punya karakteristik sendiri,” jelas Sunaryo. Disdik Blora bakal memberikan pemahaman kepada pihak yang menolak. Sebab, regrouping saat ini penting dilakukan untuk mengurasi masalah kekosongan siswa pada penerimaan murid baru. "Ada kepentingan lebih besar yang harus dilakukan dan dihulukan," tegasnya.
Pihaknya memastikan akan memberikan solusi agar tidak ada kekhawatiran. Guru yang terdampak regrouping akan didistribusikan ke sekolah lainnya. Menurutnya, langkah ini sekaligus untuk penataan. “Jalan keluar sudah kami petakan kemana saja, regrouping sekaligus penataan gurunya juga tidak mungkin sendiri-sendiri. Supaya terintegrasi," tutupnya.